Kereta api adalah moda transportasi yang membutuhkan ketelitian dalam operasional dan perawatannya. Saat ini jalur kereta api Indonesia memiliki panjang kurang lebih 6.790 km dan ditargetkan akan bertambah menjadi 13.000 km pada tahun 2030. Hal ini menjadi tantangan bagi regulator dan operator dalam memperhatikan perawatan jalur kereta api.Â
Tantangan ini akhirnya mendorong Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjenka), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan PT INKA (Industri Kereta Api Indonesia) untuk membangun kereta ukur geometri. Tujuan dan maksud membangun kereta ukur ini adalah untuk membantu PT INKA dalam mengembangkan produknya dan melakukan penerapan teknologi laser untuk mendeteksi keausan rel secara akurat dan tepat. Selain itu data tersebut akan digunakan untuk mengetahui metode apa yang akan dilakukan dalam perawatan rel yang diukur tersebut.
Berdasarkan Laporan Akhir BPPT tentang Penerapan Teknologi Laser Untuk Inspeksi Rel Kereta Api ,Kereta Ukur ini mengacu pada desain Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) dengan dimensi panjang 20 meter, lebar 2,9 meter dan tinggi 3,5 meter, berat kosong 46 ton dan kapasitas angkut sebanyak 30 orang.
Pada ujung kabin 1 masinis dilengkapi dengan 2 tempat duduk untuk masinis dan asisten masinis, sedangkan pada ujung kabin 2 masinis selain terdapat tempat duduk untuk masinis dan asisten masinis juga dilengkapi dengan pintu penghubung apabila kereta ini akan disambungkan dengan kereta lainnya.
Untuk menjamin kualitas pengendaraannya, kereta ukur ini menggunakan bogie tanpa bolster (bolsterless bogie) dengan suspensi udara untuk suspensi sekunder dan pegas ulir (coil spring) untuk suspensi primermya.
Tenaga penggerak utama menggunakan Voith Railpack 400DM (Diwapack) dengan mesin MAN D2876 LUE 605 Â dengan keluaran tenaga 338kW, transmisinya menggunakan Diwa Transmission tipe Diwa D8845 + SWG.Â
Kecepatan operasional maksimum kereta ini adalah 100km/jam dengan radius minimum yang dapat dilewati adalah 80 meter. Kemampuan tanjakan (gradeability) yang dapat dilewati 38 0/00.Â