Mohon tunggu...
Muhammad Rahmat Ramadhan
Muhammad Rahmat Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tokoh Publik

Based on Principle of Kinship

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mesin Cuci Top Loading

17 Agustus 2024   04:00 Diperbarui: 17 Agustus 2024   04:03 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mesin cuci top loading adalah mesin cuci tabung dengan bukaan atas dilengkapi sirip pengaduk pada tengah dasar tabung yang berguna mengolah pakaian secara vertikal hingga bercampur dengan air dan sabun sehingga membuat pakaian tidak kusut.

Sama seperti mesin cuci front load, mengeringkan baju di mesin cuci bukaan atas tabung juga bisa dilakukan secara otomatis.

Kekurangan yang perlu kamu tahu dari mesin cuci top loading ini adalah boros air dan detergen. Ukuran tabungnya besar sehingga butuh kapasitas air lebih banyak untuk memenuhi tabungnya.

Tidak mencabut colokan mesin cuci dapat memiliki dampak negatif yang signifikan, termasuk risiko kebakaran, kerusakan mesin, dan penggunaan energi yang tidak perlu. Selain itu, hal ini juga meningkatkan jejak karbon rumah tangga kita.

Beberapa komponen mesin mesin cuci yang rentan rusak hingga membuat putarannya melemah, yaitu gear box, vanbelt, kapasitor, motor dinamo, timer, dan seal.

Untuk membersihkan filter dan bagian luar mesin, Anda perlu melakukannya setiap minggu. Untuk pembersihan pada tabung dan pulsator, lakukan setiap bulan. Untuk pembersihan menyeluruh pada semua bagian mesin cuci, cukup lakukan setiap 3-6 bulan.

Umur mesin cuci apa pun mereknya, biasanya 11-14 tahun. Angka ini diperoleh dengan asumsi satu kali pencucian dilakukan setiap hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun