Dunia saat ini sudah mengalami krisis listrik, sumber daya alam yang digunakan untuk supply power agar listrik bisa dihasilkan selama ini tentu terus menipis, batubara, minyak bumi, gas alam akan habis pada masanya. Indonesia memiliki Lebih dari 50 pembangkit PLTU di Indonesia, dan 14 PLTG bahkan ada yang masih menggunakan tenaga Diesel.Â
Sebuah tindakan global yang dilakukan dengan melakukan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), sebagai bentuk usaha penyelamatan bumi dari bahaya perubahan iklim dan membersihkan karbon di bumi salah satunya adalah dengan menggunakan sumber listrik bebas karbon. Â Langkah nyatanya secara bertahap kita beralih dari sumber energi yang terbatas (batubara, minyak, gas) ke sumber daya energi yang tak habis, yaitu angin, air dan matahari. Â
Sebagai seorang traveler saya kerap melihat dan berkunjung ke berbagai pembangkit listrik di Indonesia, menyaksikan berton-ton batubara dipasok ke PLTU untuk memenuhi kebutuhan listrik satu daerah, namun usaha pemenuhan kebutuhan listrik bahkan belum juga mencukupi, Â hingga kapan kita terus bergantung pada sumber daya alam yang akan habis?Â
Kasus sederhana, saat ini kemajuan teknologi membuat kita sangat bergantung pada perangkat elektronik, tidak bisa dipungkiri sehari aja gak mainan gadget, seperti ada yang hilang, mending gak jajan baso daripada gak pegang gadget ya
Bagaimana kalau terjadi saat traveling? Galau bertambah-tambah, apalagi mendengar jadual pesawat yang delay, handphone tertinggal pula. Â Kini handphone menjadi nyawa kedua, penting banget! Saat bepergian ke luar negeri dengan komunikasi yang kurang kita fahami, kita bisa cek di aplikasi translate, kesasar tinggal open google map, beres. Â Tapi tidak selesai sampai disitu. Handphone ada tapi tenaga lobat, Â rasanya dunia kiamat lebih cepat, urusan traveling tinggal pasrahin sama mulut, kaki dan Tuhan, Â modal bertanya dan kekuatan kaki untuk berjalan, yang ujungnya bisa auto kesasar
Solusi? nyari Power bank, atau bergegas mencari arus listrik di pojok bandara, Â dirumah makan. Â Namun, power bank sebagai power supply juga butuh power lain buat isi dayanya, lalu seperti mata rantai yang tak akan putus. Â Kebayang gak kalau kita gak menemukan sumber listrik?
Ada ide? Indonesia itu negara tropis yang matahari-nya berlimpah banget, pasti bisa dimanfaatin maksimal, benar?
Pernah dengar Fotovoltaik? Ya Fotovoltaik adalah teknologi merubah cahaya atau sinar matahari(solar) yang dikonversi menjadi listrik dengan menggunakan teknologi solar panel, nah solar panel adalah gabungan dari banyak sel solar yang terbuat dari bahan turunan silicon, antara lain ada Polycrystalline Silicon maupun Monocrystalline Silicon
Cara Kerja Solar Panel
Solar Panel terdiri dari dua lapisan silikon. Â Lempeng silikon yang bersifat semikonduktor ini dinamakan sesuai dengan elektron yang terkandung di dalamnya. N untuk negatif, dan P untuk positif. Â Perbedaan kutub akan menghasilkan medan listrik yang mengandung elektron, Â nah elektron yang dihasilkan dari medan listrik tadi oleh sinar matahari akan bergerak hingga dihasilkanlah arus listrik. Arus listrik tersebut disimpan oleh solar panel dan ada pula dibantu disimpan dalam baterai. Ketika siang hari, maka energi listrik yang dihasilkan oleh solar panel bisa langsung digunaka, dan sisanya akan tersimpan otomatis ke dalam baterai. Â Jadi saat matahari sudah tidak ada kita masih mendapatkan energi dari baterai.
Saat ini sudah banyak dijual power bank, emergency lamp, senter, bahkan handphone yang menggunakan solar panel, dari segi harga juga cukup terjangkau, lampu kemping dibandrol 80-200 ribu rupiah, power bank juga begitu. Â Memang saat ini produk-produk yang memanfaatkan solar panel belum banyak yang menggunakannya, sebagian menilai selama masih ada listrik tenang saja, namun akankah kita terus menerus bergantung pada energi listrik yang bersumber dari alam yang tak tergantikan?, tentu kita bisa turut bergerak dengan mulai dari diri kita sendiri, mulai menggunakan produk-produk ramah energi dan lingkungan