Ngedumel, manusiawi sekali, namanya juga manusia, gak pernah ada kata puas, bersyukur? Ya kalau ingat. Kadang berdoa pun apabila sedang susah, begitu senang jadi lupa. Tapi tidak pada kesempatan kali ini, walaupun sempat kecewa berat saat ada penundaan keberangkatan pada 20 April setahun lalu, namun anggap saja celengan traveling, satu titik tujuan sudah tercover dengan baik.
[caption id="attachment_368498" align="alignnone" width="600" caption="Mining Site, inilah tambang PT.Newmont"][/caption]
[caption id="attachment_368499" align="alignnone" width="600" caption="Selamat datang di Mining PT.Newmont"]
saya yang terlahir, eh bukan, terbiasa sehari-hari berkegiatan memotret, menjadi suatu hal yang baru dalam hal menulis, menulis bagi saya belum menjadi kegiatan yang rutin, walau tiap bulan saya terus saja dikejar deadline untuk menulis tentang alam budaya Indonesia yang kaya raya cantik aduhai ini.
menulis walau masih awam, terus saya pelajari dari siapa saja, anggap diary berjalan, dengan jalan ini saya bisa cerita ke banyak orang tanpa lelah mulut berbusa.Manfaatnya banyak dan jadi pahala juga lho.Uhmm pembukaan yang terlalu panjang..
[caption id="attachment_368500" align="alignnone" width="600" caption="Sibuk nge-twit kegiatan Bootcamp diantara kesibukan motret lokasi, mendengarkan mengamati dan narsis"]
[caption id="attachment_368501" align="alignnone" width="600" caption="melihat dan meninjau pabrik pengolahan"]
Berbicara masalah motivasi ikut Bootcamp? Apalagi kalau bukan ingin jalan-jalan dan melihat tambang, sesuai dengan judul tulisan saya untuk seleksi Sustainable Mining Bootcamp yang lalu yaitu: “Wisata Tambang? Why Not”.Maka loloslah saya menjadi 1 dari 500-ancalon peserta .Alhamdulillah.Traveling ke tambang kian dekat depan mata.Karena rasanya mustahil saya yang sebagai fotografer perjalanan ini bisa masuk daerah super ketat di pertambangan Newmont.Tapi kali ini bisa melenggang manis di layani, diantar di urusin segala keperluan.Bak ratu sepenggal minggu di Sumbawa
[caption id="attachment_368502" align="alignnone" width="600" caption="Berfoto bersama usai belajar mendengar mengamati pabrik Concentrate"]
Bertemu dengan teman-teman baru, kali ini bawaan mereka tak seperti teman-temanku yang biasa, tas panggul punggung biasanya tas kamera segede karung.Mereka lebih santai, muda, ceria dan pintar-pintar, tampaknya fresh graduate semua, dan saya yang paling tidak fresh graduatenya.Tapi tak apalah kesempatan toh tidak memandang umur, tapi kasih sayang, ehh iya kasih sayang Newmont bagi para penulis, pemerhati dan perduli pada Indonesia.Para Bloger hebat, pemikir berbaur dalam satu kesempatan, Newmont Bootcamp
[caption id="attachment_368503" align="alignnone" width="599" caption="Mengamati Mining Site dari shelter, Safety First!"]
Kamar berukuran 2x3 ini mungkin terasa sempit, saya jadi teringat kost-kostan jaman kuliah,tidak ada televisi hanya ada lemari, tempat tidur single dua buah, meja kecil, dan AC model jadul yang bunyinya bagai tawon semar. No problem, nyaman, yang penting bisa tidur dan tak kepanasan, walaupun saya harus bolak balik manjat kursi menyetel suhu AC nya yang tidak stabil, kadang dingin sekali kadang gerah.
[caption id="attachment_368505" align="alignnone" width="600" caption="Town Site, adalah tempat tinggal bagi para karyawan PT.Newmont, barak berjajar berpendingin ruangan, kamar 2x3, cukup nyaman dan bersih"]
[caption id="attachment_368506" align="alignnone" width="600" caption="Pantai Tropica, pasir putih, indah"]
Di kasur ini saya biasanya menghela nafas panjang, nyaman sekali setelah beraktivitas luar biasa, melihat langsung kehidupan tambang, pabrik tambang dengan mesin penggiling ukuran raksasa, pipa limbah yang panjang bak ular tangga meliuk menuju laut. Semua itu saya resapi di kasur berseprei putih bersih ini.Sambil membuat report setiap hari sebagai bentuk tangggung jawab Kami sebagai peserta.Ah hari ke 5 dan 6 saya belum mengirimnya, Mudah-mudahan saya tak kena Prit, dan harus mengulang Bootcamp Berikutnya #tersenyum harap
“Sudah beluuumm”. Teriak saya kearah kamar mandi, suara gemericik air menandakan ada manusia melakukan kewajibannya. Unik dan meriah, karena setiap mau ke makar mandi Kami bak Tarzan, eh iya juga karena Town Site memang di hutan.Sepasang kamar mandi digunakan untuk dua kamar, saya dan Griska dan ruang sebelah dihuni Dimas dan Fajri.Teriakan teriakan syahdu selalu menggema disana.Ahh mungkin kini sepi tanpa suara kami lagi.
Saat yang paling dinanti adalah usai program kunjungan utama, sore hari kerap dimanfaatkan ke pantai, pantai yang masih alami karena tak banyak yang berkunjung kesini selain wisatawan lokal dan mungkin segelintir turis asing yang sadar wisata itu gak cuma ke Bali.
Sumbawa dengan pantai putihnya, sudah siapkah kau mempercantik diri, bersolek ala primadona, bersaing dengan tetanggamu, jangan biarkan "rumput tetangga lebih hijau” .. Yukk hijaukan dan pamerkan keindahan mu.Berbenah diri dengan menjaga kelestarian alamnya, membuat tong sampah massal di trotoar dan tempat wisata, merapikan tempat berjualan, memperelok kantor "touristm Information Center" nya, menanami lagi pohon-pohon rindang, agar bukan tenda-tenda biru itu lagi yang mendominasi tempat wisata. Sudah siapkah? ahh matahari itu terlalu cepat meluruhkan dirinya di garis cakrawala, Kami selalu harus bergegas kembali melewati batas pengamanan yang ketat.
[caption id="attachment_368507" align="alignnone" width="600" caption="Berpesiar dengan Kapal Tenggara Explore"]
Padat dan penuh jadual, tak hanya melihat kegiatan di darat, pengalaman seru mengikuti petualangan Tenggara Explore menjadi mimpi dalam kenyataan, lulus sebagai sarjana Biologi Lingkungan UGM, harusnya saya bekerja di bidang ini, meneliti keseimbangan alam, secara biologi, memantau pertumbuhan biotik, pupulasi dan dampak keseimbangan ekologi.Namun semua itu tanpa praktek.Dan baru kali ini saya berkecimpung langsung dengan kegiatan pengambilan sampel air untuk uji ambang batas aman lingkungan.Bukan sekedar berpesiar, namun menjadi nostalgia dan mengulang kembali mata kuliah dulu.Bisa melihat kolam besar di Mining Site, indah air kebiruan, mengingatkan saya terhadap kawah gunung kelimut di Ende, Flores.Ini bukan kelimutu, inilah teras teras penuh batu berharga, Haul truck berukuran lebar 8 meter bak mobil mobilan kecil yang sliwar sliwer membawa batuan.Deru debu ban sebesar batuan Belitung menghamburkan lamunan saya ketika dentuman dinamit penghancur batu lepas dengan lantang.Tetesan air meluncur di pelopak, bukan tangisan, hujan seketika mengheningkan suasana mencekam di dekat tambang.
[caption id="attachment_368519" align="alignnone" width="600" caption="Mengajar fotografi di SMA 1 Sekongkang"]
Tak lengkap tanpa menyaksikan program CSR PT.Newmont, hari kelima kami disini meninjau langsung lokasi Kebun Comdev, kebun yang memiliki luas lebih dari 2 Ha ini menjadi bank bibit dan pendidikan gratis bagi masyarakat lingkar tambang, ada bibit mahoni, buah naga dan aneka tanaman bibit berkayu tertata rapi. Pengalaman seru juga saya dapatkan ketika berusaha memilin sabut kelapa menjadi tali, tali sabut ini akan di rangkai sebagai coconet, penahan tanah untuk reklamasi lokasi pasca tambang. Tidak hanya itu, bank sampah menjadi kunjungan yang menarik, dari sampah untuk isi pulsa, dari sampah jadi punya tabungan. Hingga masyarakat lebih bijak mengatasi sampah. Seru kan program Bootcamp ini.
[caption id="attachment_368518" align="alignnone" width="600" caption="Selamat Malam Tambang Batu Hijau"]
[caption id="attachment_368517" align="alignnone" width="600" caption="Pantai Maluk, pantai favorit masyarakat sekitar Maluk, kebersihannya perlu dijaga"]
[caption id="attachment_368508" align="alignnone" width="600" caption="Pantai Lawar,salah satu objek wisata potensial di sumbawa barat"]
[caption id="attachment_368509" align="alignnone" width="600" caption="menikmati waktu senggang ke pantai Rantung, pasir putih bersih, potensial dikembangkan sebagai objek wisata dunia"]
[caption id="attachment_368510" align="alignnone" width="600" caption="air terjun Perpas sebagai sumber air yang di kelola sebagai sumber air bersih bagi warga Lingkar Tambang"]
Bersenang-senang? Tentu, tak ada hati muram durja disini, semua senang, hingga saya bak peneliti dan tim survey yang mengamati satu persatu kegiatan tambang, hingga bisa memahami bagaimana batu keras di obrak abrik, dimurnikan dan kemudian dijual, mungkin bahasa saya terlalu awam, namun memang itu yang terjadi bukan.PT.Newmont mengeruk kekayaan alam Indonesia, dan menjualnya ke negara pembeli dengan tujuan mendapatkan hasil keuntungan untuk pembangunan Indonesia, membayar hutang-hutang Indonesia, membiayai pendidikan, kesehatan Indonesia, pemikiran saya terlalu Naif, apapun yang dilakukan ya memang kekayaan alam harus dimanfaatkan daripada didiamkan begitu saja, kalau bisa bermanfaat mengapa tidak diambil?, hanya prosesnya tidak bisa selesai dengan hanya mengambil saja, tanggung jawab pada lingkungan juga menjadi sebuah kepentingan. Pengelolaan pasca tambang dilakukan dengan seksama dan dalam tempo yang tidak singkat.Pemantauan keseimbangan lingkungan dilakukan dengan baik, sempurna? Tidak, karena tidak ada luka yang bisa kembali seperti semula, tentu meninggalkan bekas.Namun bagaimana luka itu bisa diperban dengan baik, hingga tak tampak dari permukaan.Saya hanya berharap kekayaan yang berhasil di tambang ini, sebanyak-banyaknya untuk kemakmuran Rakyat.Saya sebagai Rakyat sudah mencicipinya langsung dalam waktu7 hari bersama program Bootcamp.Terlalu sempit rasanya, terlalu cepat fikirku, ingin lebih lama lagi berada di sana, tak sekedar merasakan makanan tumpah ruah di Mess Hall, duduk santai di teras Town Hill,menanti menu barbeque-an di Basai Ate, belum juga kurasakan kolam renangnya.Ahhh memang manusia tak pernah puas.
Durasi Bootcamp yang terlalu singkat membuat otak saya bekerja extra seperti screening saja, lewat ..rekam..narsis dan ngetwit dengan tagar #NewmontBootcamp. Hingga bak jurnalis papan atas, hp, kamera, tangan, otak dan segala raga, belum lagi sibuk dengan baju pengaman bak kawat nyamuk, helm pengaman yang kerap melorot, dan sepatu keras ini membuat gerakan saya tak selincah teletubbies. Tapi saya ikhlas melakukan itu semua dengan senang hati.
Program Bermalam di rumah penduduk menjadi seperti transit belaka, tak sempat banyak berbincang apalagi menjadi tempat curhat penduduk, karena malam hari tiba, dan esok pagi Kami harus bergegas dengan program terjadual.
[caption id="attachment_368511" align="alignnone" width="600" caption="Belajar membuat tali sabut kelapa untuk Coconet, penahan tanah untuk reklamasi pasca tambang, ssalah satu program CSR yang dilakukan PT.Newmont"]
[caption id="attachment_368512" align="alignnone" width="600" caption="Pak Totok warga Sekongkang, mengambil bibit buah naga di Kebun Comdev yang dibangun untuk peningkatan kemampuan berkebun dan bertani masyarakat Lingkar Tambang, memandirikan masyarakat pasca tambang usai, bibit gratis ini bisa diambil hanya dengan menunjukkan KTP dan syarat memiliki lahan"]
[caption id="attachment_368513" align="alignnone" width="600" caption="Bank sampah sebagai program CSR PT.Newmont, dari sampah bisa beli pulsa"]
[caption id="attachment_368514" align="alignnone" width="600" caption="Presentasi di hari terakhir di Site, mempertanggungjawabkan terhadap apa yang sudah Kami pelajari dan lihat di Kawasan tambang"]
[caption id="attachment_368515" align="alignnone" width="600" caption="Berfoto bersama usai presentasi"]
[caption id="attachment_368516" align="alignnone" width="600" caption="Hari terakhir kebersamaan Kami, bersama hadirnya lembayung senja di pantai Sengigi"]
Mungkinkah saya lulus Bootcamp tahun ini, rasanya tidak, saya pun gak cukup puas, hingga apakah saya akan Berangkat Ulang tahun depan?? Aamiinn
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H