Mohon tunggu...
ARIYO MACAN SURO
ARIYO MACAN SURO Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelayan Umat

R.M.B.ARIYANTO, Pelayan Umat

Selanjutnya

Tutup

Diary

Serial "Pesugihan" II: Buah Pace (Mengkudu) yang Bisa Bikin Hidup Kaya Bahagia

3 September 2023   10:38 Diperbarui: 3 September 2023   10:40 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Mungkin semua sudah pada tau khasiat buah Pace (Mengkudu) ya?. Walaupun baunya cukup menyengat (tidak enak), namun ternyata khasiatnya luar biasa.

Selain sangat baik untuk kesehatan, ternyata juga bisa mendatangkan keberkahan dan kebahagiaan. Penasaran ?

Ikuti cerita dan kisah Abah berikut:

Beberapa tahun lalu, Abah berkenalan dengan seseorang secara tidak sengaja dijalan. Walaupun baru saja bertemu disebuah masjid kami terlibat pembicaraan ringan yang cukup hangat.

Abah merasa bertemu dengan seorang sahabat yang sudah sangat lama tidak bertemu. Karena keakraban tiba tiba itu, iapun kemudian mengajak Abah mampir kerumahnya yang kebetulan tidak jauh dari masjid tempat kami ketemu.

"Monggo...Monggo masuk, maaf tempatnya kotor & berantakan" , kata istri teman baru Abah itu dengan sangat ramah dan menyambut kami dengan hangat.

Seperti menyambut anggota keluarga yang sudah lama.tidak bertemu.

Dirumah itu ada beberapa putra-putri nya yang sedang berkumpul dan langsung menyambut bapak nya dengan penuh kehangatan dan sayapun di perkenalkan kepada seluruh anggota keluarga yang ramah itu.

Abah baru saja kenal keluarga itu, tapi Abah merasa sangat dekat dengan mwrela. Abah bisa merasakan senyum sapa mereka yang sangat tulus dan iklhas.

Abah melihat raut wajah mereka yang bersih dan "bening" tersirat kebahagiaan

"Benar benar nyaman dan bahagia keluarga ini", guman Abah.

Pandangan Abah menyapu di seluruh ruangan dan dinding rumah yang sebetulnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu mewah itu. Namun hawanya terasa sejuk dan nyaman. Foto-foto keluarga mereka terpasang cukup rapi dan banyak di dinding.

Mulai foto ketika mereka pergi haji dan umroh ke tanah suci hingga foto foto kebersamaan mereka berwisata di berbagai kota didalam dan luar negeri.

Foto foto itu menggambarkan betapa bahagia keluarga ini. Tidak hidup mewah , tapi sepertinya hidup berkecukupan.

"Itu foto anak kami yang sudah nikah dan sekarang jadi dokter spesialis kandungan di Surabaya, kalau yang ini anak kami yang juga sudah menikah tapi kerja di Inggris", ucap pemilik rumah yang membuyarkan lamunan Abah.

"Anak saya yang dirumah ada 3 , yang itu Dewi masih kuliah di fakultas Kedokteran dan 2 adiknya masih SMA ", imbuhnya tanpa ada kesan sombong sama sekali.

"Alhamdulillah ya pak, putra putrinya bisa sukses", jawab Abah

"Iya, Alhamdulillah kami selalu diberi kemudahan dan kelancaran rezeki oleh Allah SWT", ungkapnya.

Setelah ngobrol panjang lebar dengan ditemani teh hangat dan pisang goreng bikinan istrinya, akhirnya Abah tau jika teman baru Abah ini sebetulnya usahanya "hanya" mediator properti. Ia usaha menjualkan tanah dan rumah milik orang lain dan jika sukses mendapat fee 2%-2.5%.

Hebatnya , tiap bulan ia selalu bisa closing menjualkan tanah dan rumah milik orang lain, sehingga rezeki nya sangat lancar.

Dan dari sekian ceritanya, ada satu cerita yang menarik bagi Abah, yaitu cerita soal pohon Pace (mengkudu) besar yang tumbuh lebat didepan halamannya yang sempit itu.

Sebuah pohon Pace yang sudah tumbuh bertahun tahun dan selalu berbuah lebat setiap hari.

"Pohon itu kenang kenangan dari almarhum bapak saya yang menanamnya. Saat akan meninggal bapak saya berwasiat agar pohon itu dipelihara dan diusahakan bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan", jelasnya.

Maka, iapun memelihara pohon itu walaupun dengan konsekuensi tiap pagi harus menyapu daun dan buah nya yang berjatuhan tiap hari.

Menurut ceritanya, beberapa tahun lalu saat ia dan anak istrinya sedang merapikan pohon itu, datang seorang kakek kakek yang sudah cukup usia, datang terbungkus bungkuk menghampiri kami dan bilang kalau minta ijin tiap.hari akan mengambil buah yang jatuh untuk ramuan obat untuk dia dan istrinya yang juga sedang sakit.

Keluarga itu mempersilakan kakek itu untuk mengambil tiap hari, bahkan tiap pagi  selalu membantu mengambilkan dan mencuci buah itu dan menaruhnya di kantong plastik agar bisa diambil kakek itu.

Itu yang dilakukan bertahun tahun  oleh keluarga itu tanpa merasa capek dan bosan. Semua dilakukan dengan penuh keikhlasan tanpa berharap apapun.

Qodarullah, sejak itu mereka merasa hidupnya menjadi lebih mudah, rezeki selalu datang dari berbagai arah dan putra putri keluarga itu diberi kemudahan dan kelancaran.

Ketika Abah tanya apa sampai sekarang kakek itu masih datang ?

Ia menjawab "kami kangen dengan kakek itu, tapi udah sekitar 2 tahun tidak datang lagi dan kami tidak tau bagaimana kondisinya sekarang", jawabnya.

Namun walaupun si kakek sudah tidak pernah datang, ia dan keluarganya tetap rajin memunguti buah pace setiap.hari dan menaruhnya di kantong plastik. Dan ternyata tetap ada yang mengambil walau tidak tiap hari.

Suatu ketika teman Abah itu bertemu dengan seseorang nenek nenek yang mengambil buah Pace itu namun rupanya  ia tidak kenal sama kakek yang dulu sering datang. Hanya saja ia cerita kalau tau ada buah Pace dari orang yang bilang "kalau butuh buah Pace, datang aja kerumah itu".

Sehingga "pintu sedekah" keluarga itu terus terbuka sepanjang waktu.

Abah jadi berpikir , Ooo.
Ternyata itu rahasia nya kenapa dia dan keluarganya begitu nyaman dan bahagia.Rupanya keberkahan selalu menaungi kehidupan mereka.

Abah Ariyo "Macan"  Suro
(Pelayan Umat, Tukang Cerita)
Padepokan Naga Emas Nusantara
Paseduluran Bokor Emas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun