Mohon tunggu...
Randy Mahendra
Randy Mahendra Mohon Tunggu... Penulis - Warga Biasa

Warga Biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peribahasa Jawa Ini Mengandung Semangat Frugal Living

19 Juni 2024   19:59 Diperbarui: 19 Juni 2024   20:33 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi adat Jawa. (Sumber: Pixabay/Dedy_Timbul)

Kegedhen artinya kebesaran atau terlalu besar, empyak adalah atap rumah, jika digabung, maka artinya atapnya terlalu besar. Sedangkan kurang artinya kurang, dan cagak adalah pilar atau tiang. Peribahasa Kegedhen Empyak Kurang Cagak jika diartikan bersama-sama, maka artinya dalam bahasa Indonesia adalah terlalu besar atap, tapi tiangnya kurang.

Mendengar peribahasa ini, majinasi kita pasti akan membayangkan rumah dengan atap yang terlalu besar, tapi dengan tiang yang minim, maka rumah tersebut pasti akan roboh.

Oleh karena itu, peribahasa ini memberi nasihat, agar orang tidak boleh boros dalam pengeluaran, karena jika pengeluaran lebih banyak daripada pendapatan, hasilnya adalah kebangkrutan. Hal ini, tentu sama dengan semangat konsep fruggal living,  di mana kita dituntut untuk berhemat, dan sadar dalam mengelola keuangan.

Sudah banyak contoh di luar sana, seperti orang-orang yang tak bisa menahan diri untuk sekadar pamer misalnya seperti flexing, yang imbasnya justru merugikan diri sendiri. Karena keinginan untuk pamer lebih tinggi daripada pendapatan yang diterima tiap bulannya. Alhasil, kebangkrutan tak bisa dihindarkan.

Jadi, apabila keinginan untuk boros itu muncul, dan keinginqn untuk menghabiskan gaji juga muncul, ingat-ingatlah peribahasa 'kegedhen empyak kirang cagak'. Karena jika pengeluaranmu lebih banyak daripada pendapatan pasti akan bangkrut, seperti rumah dengan atap yang terlalu berat, rumah tersebut akan roboh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun