Di Sukolilo, citra itu kadung tercemar dengan perilaku beberapa orang. Seperti dalam peribahasa "karena nila setitik, rusak susu sebelanga". Karena ulah beberapa orang, rusaklah citra baik Kampung Sukolilo. Bahkan, di Google Maps, ada orang yang iseng, mengganti beberapa titik wilayah di Sukolilo, dengan nama Kampung Bandit.
Padahal, nama Sukolilo dalam bahasa Jawa mempunyai arti yang baik, yakni "rela, tulus hati". Tempatnya orang-orang yang tulus hati untuk gotong-royong, saling membantu sama-lain. Begitulah memang, seharusnya kampung itu menjadi tempat yang damai.
Karena peristiwa ini, Sukolilo harus berbenah. Sedangkan, kampung lain, harus mengambil hikmahnya. Jangan yang sudah terjadi seperti di Sukolilo, terulang kembali di kampung lain.
Karena kampung terlalu berharga. Di saat kota menjadikan penghuninya semakin individualis, pulang ke kampung akan menjadi obat, membuat rasa kemanusiaan, jiwa sosial tumbuh lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H