Mohon tunggu...
Randy Mahendra
Randy Mahendra Mohon Tunggu... Penulis - Warga Biasa

Warga Biasa

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Kupu-Kupu Kertas", Cinta yang Terbendung Ideologi

31 Januari 2024   18:07 Diperbarui: 31 Januari 2024   18:08 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film drama sejarah Kupu-kupu Kertas dijadwalkan tayang 7 Februari 2024 di bioskop Indonesia. Film dengan tema sejarah ini, terlihat menonjol di tengah banjirnya film horor di bioskop Indonesia.

Adalah Adapun Amanda Manopo dan Chicco Kurniawan yang menjadi bintang utama dalam film Kupu-kupu Kertas.

Bukan hanya itu, ada sosok Reza Arap yang biasanya dikenal sebagai YouTuber, juga turut bermain dalam film ini.

Tentu menarik melihat kemampuan akting Reza Arap yang terkenal dengan 'sawer'-nya dijagat YouTube itu.

Sedangkan film Kupu-Kupu Kertas disutradarai oleh Emil Heradi, sutradara kawakan, pemenang Piala Citra untuk Film Cerita Panjang Terbaik di Festival Film Indonesia 2017, berkat film berjudul Night Bus.

Sementara produser di balik film ini adalah Denny Siregar dan Yoen K. Diketahui Denny Siregar sebelumnya juga sukses dengan filmnya yang berjudul SAYAP-SAYAP PATAH.

Sinopsis Film Kupu-Kupu Kertas

Film Kupu-kupu Kertas menceritakan tentang pergolakan cinta antara pemuda NU dan gadis yang berasal dari keluarga Partai Komunis Indonesia (PKI).

Ihsan (Chicco Kurniawan) merupakan seorang pemuda desa dari keluarga Nahdlatul Ulama (NU).

Suatu hari, Ihsan jatuh cinta terhadap gadis bernama Ning (Amanda Manopo) yang berasal dari keluarga anggota PKI.

Memang cinta yang tumbuh di antara sepasang anak manusia ini, Ihsan dan Ning, tidak ada yang salah.

Hanya saja, ideologi yang dianut oleh keluarga masing-masing, baik keluarga Ihsan dan Ning, pada masa itu, sangat bertentangan.

Ada catatan kelam dalam sejarah Indonesia terkait pertikaian antara Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Nahdlatul Ulama (NU).

Pada masa itu, di beberapa wilayah Indonesia, konflik antara warga NU dan anggota PKI sangat sering terjadi, kedua kubu saling menonjolkan kebenaran masing-masing.

Kadang-kadang, kedua kubu tak hanya sekadar konflik verbal, tapi juga fisik hingga mengakibatkan korban jiwa.

Dalam keadaan yang penuh konflik seperti itulah, Ihsan dan Ning, menjalin hubungan asmara. Lantas apakah mereka mampu mempertahankan kisah cintanya? Simak cerita selengkapnya setelah film ini tayang di bioskop.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun