Mohon tunggu...
Randy Mahendra
Randy Mahendra Mohon Tunggu... Penulis - Warga Biasa

Warga Biasa

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film A Dangerous Method, Konflik Freud dan Jung di Balik Megahnya Psikoanalisis

15 Januari 2024   07:57 Diperbarui: 15 Januari 2024   08:14 1964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Dangerous Method./IMDb

Dari cover filmnya terlihat sosok Carl Jung dan Sigmund Freud berdiri di belakang seorang perempuan, ternyata perempuan itu bernama Sabina Spielrein.

Di dunia psikologi, nama Freud dan Jung tidak asing, karena merekalah sosok di balik lahirnya psikonalisis, salah satu metode psikologi untuk memahami alam bawah sadar. Lantas siapa Sabina Spielrein?

Mula-mula Sabina adalah pasien Jung. Lalu setelah sembuh dari sakit jiwa dia menjadi psikiater. Dan dia menjadi salah satu psikiater  (perempuan pertama) yang menerapkan psikoanalisis dan membawanya ke Rusia.

Fokus utama film A Dangerous Method adalah cerita  menekankan relasi antara Jung, Sabina, dan Freud.

A Dangerous Method  adalah film adaptasi dari buku non fiksi karya John Kerr  berjudul  A Most Dangerous Method. Hasil penelitian delapan tahun terhadap hubungan antara Sigmund Freud, Carl Jung, dan Sabina Spielrein.

Film yang dirilis pada 2021 ini disutradarai oleh David Cronenberg. Ada pemainnya adalah Keira Knightley sebagai Spielrein,  Viggo Mortensen sebagai Freud, dan Michael Fassbender sebagai Jung.

Cerita dibuka saat kereta kuda sedang meluncur. Di dalamnya ada seorang perempuan tengah histeris dan dipeganggi dua pria. Mereka tiba di klinik Burgholzli. Sebuah rumah sakit jiwa di Universitas Zurich. Tempat di mana Jung bekerja sebagai dokter jiwa. Sedangkan perempuan yang histeris itu adalah Sabina. Berlatar tahun 1904. Saat dunia sedang menuju perang dunia.

Di rumah sakit itu Sabina dirawat oleh Jung.  Untuk menangani Sabina, Jung menerapkan psikoanalisis. Padahal saat itu dunia kedokteran masih mempercayai jika gangguan psikis disebabkan oleh kerusakan syarat otak. Mereka melakukan pengobatan dengan cara setrum otak.

Sedangkan psikoanalisis menggunakan metode yang lebih manusiawi. Yakni dengan talking cure, metode terapi dengan cara mengajak pasien berbicara dan berusaha me-recall pengalaman masa lalunya yang berpotensi menyebabkan trauma yang berdampak pada kondisi mentalnya saat ini.

Melalui perbincangan tersebut, Jung berhasil mengulik masa lalu Sabina. Ternyata Sabina mempunyai masalah dengan ayahnya. Diketahu sejak umur empat tahun, Sabina mengalami tekanan fisik dan emosional yang disebabkan oleh perlakuan ayahnya. Dipukul, dicambuk, ditelanjangi, dan di saat yang lain, dia harus mencium tangan ayahnya.

Pengalaman masa kecil tersebut mengakibatkan trauma berat bagi Sabina. Bahkan berdampak pada orientasi seksual yang tidak normal, yaitu masokis. Hal itu, terlihat dalam adegan saat Jung membersihkan mantel Sabina yang terjatuh dengan memukul-memukulnya. 

Saat melihat pukulan itu, Sabina mengalami sensasi yang membuatnya terangsang. Tapi, Jung belum menyadarinya. Dari percakapannya yang intens dengan Sabina, dan inisiatif Jung untuk menjadikan Sabina sebagai staf paruh waktu, mereka akhirnya menjalin relasi yang lebih dekat. Hal itu membikin hubungan mereka bertambah rumit. Di sisi lain, Jung adalah protestan yang memegang teguh monogami.

Sambil merawat Sabina, dia  berkorespondensi dengan Freud. Lalu oleh Freud direkomendasikan untuk menangani  Gross. Awalnya Gros juga berprofesi sebagai psikiater. Tapi karena karakternya yang nyentrik, oleh ayahnya dimasukan ke rumah sakit. 

Dia adalah orang yang sangat bebas. Mempunyai semacam prinsip "jangan menekan apa pun." Pertemuannya dengan Gross ini mengakibatkan Jung berselingkuh dengan Sabina. Hubungan mereka yang tegang membikin psikoanalis bertambah kaya. Mereka mengambil subjek intelektual berdasarkan pengalaman. Film yang saya rekomendasikan sebagai pengantar untuk belajar lebih dalam tentang psikonalis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun