Teknik budidaya tanaman porang atau iles-iles cukup mudah seperti halnya budidaya tanaman pangan biasanya yakni pengolahan lahan, penanaman dan perawatan yang dilakukan dengan pemupukan, penyiraman, setelah itu panen.Â
Lahan yang dipakai dapat lahan datar ataupun lahan miring dengan jarak tanam kira kira 50 cm selanjutnya penanaman yang dilakukan yaitu dengan cara menanam bibit porang yang baik dan tidak terkena penyakit, tanaman porang sendiri dapat diperbanyak dengan vegetatif. Sebaiknya saat penanaman dilakukan pada musim penghujan.Â
Selanjutnya untuk perawatan dilakukan pemupukan pada saat penanaman dan penyiraman dilakukan dengan teratur. Setelah 3 tahun ditanam tanaman porang kemudian dipanen dengan baru dapat dipanen untuk pertama kalinya. Setelah itu tanaman iles-iles dapat dipanen setahun sekali tanpa harus menanam kembali umbinya.Â
Ciri-ciri tanaman sudah saatnya dipanen adalah sebagian besar atau seluruh tanaman sudah mati dan tersisa batang kering dan lubang kecil yang menjadi petunjuk keberadaan tanaman porang tersebut.Â
Umbi yang dipanen adalah umbi yang sudah besar yang beratnya mencapai 1 kg/umbi, sedangkan umbi yang masih kecil ditinggalkan untuk dipanen pada daur berikutnya. Rata-rata produksi umbi porang sekitar 10 ton per hektar.
Tanaman iles-iles ini menjadi salah satu harapan untuk membuka peluang usaha, dikarenakan tanaman yang memiliki berbagai manfaat ini dapat dibudidayakan dengan mudah dan memiliki nilai yang cukup tinggi dibandingkan dengan tanaman pangan lain sehingga dapat meningkatkan tingkat keuangan Negara melalui ekspor.
DAFTAR PUSTAKA
Dewanto, J. dan B. H. Purnomo. 2009. Pembuatan Konyaku dari Umbi Ilesiles (Amorphophallus oncophyllus). [Tugas Akhir]. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Sari, Ramdana. Suhartati. 2015. Tumbuhan Porang:Prospek Budidaya Sebagai Salah Satu Sistem Agroforestry. Info Teknis EBONI. Vol 12 No.2.Hal 97-110
Tim Pusat Studi Porang Perhutani KPH Nganjuk. 2012. Budidaya Tanaman Porang (Amorphopalus oncophillus). Perhutani KPH Nganjuk. Nganjuk#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H