Mohon tunggu...
Eric Leonardo
Eric Leonardo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa dari SMA Kolese Kanisius

Halo teman-teman, kenalin aku Eric Leonardo. Saat ini aku sedang duduk di bangku kelas 12 nih. Yuk belajar bersama!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Karakter sebagai Prioritas dan Penentuan Masa Depan Bangsa

13 Oktober 2022   19:00 Diperbarui: 13 Oktober 2022   19:01 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan karakter merupakan suatu kepentingan yang diibaratkan sebagai investasi. Pendidikan karakter merupakan suatu hal yang telah didalami manusia sejak kecil bahkan hingga akhir hayatnya karena pendidikan karakter merupakan persiapan mereka dalam menyikapi keberadaan di berbagai hal seperti misalnya dalam agama. 

Pendidikan dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan selalu menghargai keberadaan Tuhan di setiap tindakan yang dilakukan. Contoh lainnya adalah mata pelajaran PKN berupa materi yang berhubungan tentang kemasyarakatan yaitu gotong royong dan saling menghargai. Terkait dengan pengibaratan, hal ini merupakan salah satu faktor strategis dalam kegiatan perekonomian. Investasi juga biasa disebut dengan penanaman modal (aset berharga) yang. bertujuan untuk memperoleh keuntungan. 

Selain penanaman berupa uang atau modal yang berkaitan tentang perekonomian, investasi juga bisa diartikan dengan pengembangan suatu hal yang bersifat non-material dimana investasi dapat bermanfaat secara jangka panjang. 

Hubungan dari pendidikan karakter dengan investasi adalah pendidikan merupakan suatu kepentingan yang harus dipelajari sejak kecil dan jika dikembangkan hingga dewasa, modal perilaku tersebut akan menjadi sesuatu yang berguna di masa depan demi kemajuan individu melalui kompetensi yang juga didukung dengan moral yang baik. 

Investasi dalam bidang pendidikan karakter ini akhirnya mampu menciptakan sumber daya manusia bangsa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki etika, moral, rasa tanggung jawab, rasa keadilan, jujur, serta menyadari hak dan kewajiban yang kesemuanya itu merupakan indikator manusia yang lebih baik, berkualitas dan bermutu.

Menurut Wibowo (2013:40) pendidikan karakter adalah suatu pendidikan yang digunakan untuk menanamkan dan mengembangkan karakter kepada peserta didik, sehingga mereka memiliki karakter yang luhur setelah memiliki maka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari bak di rumah, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. 

Sedangkan, menurut Lickona, pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.

Pendidikan karakter adalah suatu hal yang penting bagi pembentukan potensi individu yang jujur, bijaksana, bertanggung jawab, dan mampu menghormati orang lain. Akan tetapi, terlalu banyak institusi yang hanya fokus pada mengembangkan potensi akademis dibandingkan potensi karakter. Hal ini sangat dirasakan karena terbukti dalam pembelajaran Agama. 

Saat ini, pembelajaran lebih difokuskan pada teori saja dibandingkan praktek sehingga saat belajar, hanya sekadar tahu dan tidak belajar untuk merealisasikannya. Alhasil, suasana belajar menjadi kurang semangat yang pada akhirnya merasa bosan dan jenuh. 

Pendidikan karakter ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia yang bermoral, cerdas, rasional, inovatif, suka bekerja keras, optimis dan percaya, serta berjiwa patriot. Akan tetapi, saat ini, guru hanya berfokus pada aspek kognitif dan melupakan aspek psikomotorik yang berujung pada kehancuran karakter anak. Padahal, anak yang berkarakter mampu menyelesaikan masalah secara kritis dan analitis. 

Dengan adanya pendidikan karakter ini, pelajar-pelajar bisa meraih keberhasilannya sebagai pemimpin dan mampu menjalankan tugasnya dengan hormat, bertanggung jawab, jujur, dan juga mulia karena majunya sebuah negara tergantung pada rakyatnya sendiri. Fatim Zahroh merupakan sebuah penulis Blog tentang berbagai macam hal yang bersifat edukatif. Khususnya pada artikel ini, beliau menulis artikel ini dengan sangat baik dimana sangat faktual, mudah dimengerti dan objektif. Akan tetapi ada satuan kata yang ditulis dengan tidak baku seperti "fikir" yang seharusnya "pikir".

Pendidikan yang berkualitas tidak hanya diukur berdasarkan penilaian secara akademis saja, melainkan melalui kualitas pendidikan karakter yang baik. Dalam sistem pendidikan nasional termasuk Pembukaan UUD 1945, pendidikan mempunyai peran besar dalam mengembangkan kemampuan beserta membentuk sikap dan peradaban bangsa yang bermartabat. 

Nilai sumber daya manusia terukur berdasarkan karakter individu dan bukan hanya nilai. Terbukti bahwa 80% pemimpin perusahaan lebih memilih pekerja yang tekun dan sopan. Pendidikan karakter ini perlu dilakukan sejak dini, tidak hanya di sekolah namun di lingkungan sekitarnya juga. 

Pembangunan pendidikan karakter sejak dini sudah seharusnya menjadi sebuah kesadaran bagi institusi pendidikan, keluarga, dan bahkan diri sendiri. Hal ini dikarenakan dalam dunia pekerjaan, kemampuan untuk bersaing akan semakin sulit apabila tidak didukung dengan sikap yang baik seperti kejujuran, keadilan, dan juga rasa hormat. Sikap yang baik ini akan membuat mereka menjadi pionir dalam kemajuan negaranya. 

Artikel informatif dan edukatif ini dibuat oleh seorang Blogger bernama Gadis Saktika, yang menulis berbagai materi tentang artikel-artikel ilmiah di internet dengan contoh yang mempunyai relevansi tinggi dengan keadaan sekarang. 

Bahasa yang digunakan oleh Gadis ini sangat profesional dalam dunia media yakni terstruktur, efektif, mudah dipahami, menarik minat pembaca, dan edukatif. Akan tetapi, sedikit kekurangan yang lumayan disayangkan adalah adanya penggunaan kata yang tidak baku seperti "bertaqwa" yang seharusnya menjadi "bertakwa", selain itu juga ada repetisi kalimat yang tidak terlalu efektif, namun tidak mengganggu.

Pendidikan karakter merupakan salah satu elemen penting dalam pembentukan individu sebagai generasi penerus masyarakat. Pendidikan yang berbasis pada penekanan suatu nilai tertentu seperti sikap saling menghormati dan menghargai, jujur, adil, tanggung jawab, serta peduli terhadap lingkungan. 

Hal ini bertujuan untuk mendorong moral bangsa menuju ke arah yang lebih baik. Bagi mereka yang sudah menanamkan pendidikan karakternya secara efektif akan memberikan perbedaan sangat jelas dengan mereka yang tidak menanamkan pendidikan karakter.

Dengan begitu, dapat dilihat bahwa pendidikan karakter berpengaruh terhadap keadaan di sekitarnya. Melihat bahwa dalam 20 tahun ke depan, negara akan berada dalam pimpinan generasi muda ini. Jika pendidikan karakter secara maksimal diterapkan, maka berbagai manfaat akan dirasakan bagi individu serta negara. Manfaat yang bisa dilakukan adalah seperti mental individu yang kuat, sikap untuk lebih menghargai dan menghormati satu sama lain, meningkatkan kemampuan problem solving seorang individu yang dapat memperkuat sikap pengambilan keputusan. 

Di sisi lain, adanya kemampuan kecerdasan namun tanpa didukung dengan moral yang baik akan mendorong terjadinya berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan bangsa dan negara. Jika dilihat dari sekarang, banyak sekolah yang sudah menerapkan pendidikan karakter, akan tetapi hal ini belum dapat dikatakan efektif. 

Selain itu, banyak sekolah yang belum menerapkan sistem pembelajaran tersebut. Apabila hal ini berlanjut hingga 20 tahun kedepan, maka akan terjadi berbagai masalah sosial seperti pergaulan bebas secara ekstrem, kasus kriminal, perundungan, bahkan pembunuhan.

Untuk mengupayakan moral bangsa yang baik, pendidikan karakter harus dilaksanakan secara efektif. Diperlukan upaya dari pemerintah, guru, dan diri sendiri agar implementasi pendidikan karakter dapat berjalan dengan baik. 

Secara umum, pemerintah harus menjadikan pendidikan karakter sebagai prioritas demi pembangunan nasional dimana pemerintah harus memfokuskan sikap religius, jujur, disiplin, toleransi, etika, sikap, tingkah laku, tanggung jawab, dan aktif pada murid-murid. 

Dari prioritas pendidikan ini, guru sebagai pengajar dan pembimbing, harus menjadi sosok yang mampu membuat suasana kelasnya menjadi lebih interaktif dengan tetap menjaga keadaan yang sopan dan kondusif. Inilah mengapa guru merupakan kunci keberhasilan dari perkembangan suatu murid, dimana mereka juga mengimplementasikan pelajaran-pelajaran yang didasarkan pada budaya dan karakter bangsa. 

Selain itu, murid juga berperan penting karena merekalah sosok yang diajarkan dan merupakan pemimpin di masa depan. Selain itu, mereka juga menjadi pusat perhatian dari pendidikan, dimana murid dituntut agar mampu lebih interaktif, tidak takut untuk membuat keputusan, jujur, disiplin, religius, peduli, dan meningkatkan tanggung jawab di kelas.

Pendidikan karakter merupakan suatu hal yang krusial dalam pembentukan individu dan kemajuan negara. Namun seiring perkembangan zaman, pendirian suatu individu menjadi mudah dikendalikan oleh keadaan-keadaan sekitarnya. Kecerdasan memanglah penting, tetapi kemampuan itu harus didampingi dengan penekanan sikap karakter. Maka dari itu, diperlukan peran yang kuat dari pemerintah, guru, dan diri sendiri demi investasi perkembangan bangsa.

Penulis: Eric Leonardo

Penyunting: Alexander Andre Tamin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun