Mohon tunggu...
Rifda Kamila
Rifda Kamila Mohon Tunggu... Guru - Penulis dan Pembelajar

Pecinta sajak puisi yang berima, Mencintai bahasa Indonesia, Antusias terhadap hal-hal yang baru. Jika berkenan mampir yuk ke Instagram: @suarainspirasi_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ibnu Bajjah | Membangun Filsafat Berdasarkan Matematika

24 Maret 2023   17:36 Diperbarui: 24 Maret 2023   17:38 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibnu Bajjah : Membangun Filsafat Berdasarkan Matematika  

Nama lengkap Ibnu Bajjah ( ) atau lengkapnya Abu Bakr Muhammad Ibnu Yahya bin as-Sa'igh at-Tujibi as-Sarakusti. Tetapi beliau lebih populer dengan nama Ibnu Bajjah atau Ibnu Saligh. orang Eropa dan Barat dengan nama latinnya Avempace, Avenpace, atau Aben Pace. Ibnu Bajjah adalah seorang Filsuf Muslim Arab terbesar dari Spanyol. Beliau lahir pada tahun 1802 di Saragossa, Spanyol. Dan meninggal dunia pada tahun 1138.

Ibnu Bajjah adalah Filsuf Muslim pertama yang memisahkan antara agama dan filsafat. Meskipun begitu, Ibnu Bajjah tidak menolak agama. Sebaliknya, beliau justru menempatkan agama sebagai sesuatu yang dapat dipahami secara rasional. Dalam filsafatnya, Ibnu Bajjah mengemukakan hakikat kebenaran, kebahagiaan hidup terbesar, dan cara memperoleh kebahagiaan itu melalui kegiatan yang melibatkan akal pikiran. Dasar filsafat yang dipelajari Ibnu Bajjah adalah ilmu matematika dan ilmu alam. Metode filsafat Ibnu Bajjah mirip dengan metode yang dikembangkan oleh Imanuel Kant dikemudian hari.

Dalam bidang filsafat, kemampuan Ibnu Bajjah bisa disetarakan dengan al-Farabi dan Aristoteles, Ia mengemukakan sebuah gagasan filsafat ketuhanan yang menyatakan bahwa manusia boleh berhubungan dengan akal pikiran melalui perantara ilmu pengetahuan dan pembangunan potensi manusia. Menurut Ibnu Bajjah, cara mendekati Tuhan tidak harus melalui amalan tasawuf, seperti Imam al-Gazali, melainkan bisa juga dilakukan melalui amalan berpikir. Usaha ini dapat menghilangkan sifat hewaniah yang bersarang dalam hati dan diri seorang manusia.

Pandangan filsafat Ibnu Bajjah banyak dipengaruhi oleh ide al-Farabi, beliau menulis pandangannya dalam Risalah al-Wida dan Tadbir al-Mutawwahid. Secara umum, kedua buku tersebut merupakan pembelaan atas karya al-Farabi dan Ibnu Sina. Ibnu Bajjah juga menulis sebuah buku yang berjudul al-Nafs. Buku ini membicarakan persoalan yang berkaitan dengan jiwa. Pembicaraan tersebut banyak dipengaruhi oleh pemikiran filsafat Yunani. Sehubungan dengan itu, Ibnu Bajjah banyak membuat ulasan atas karya Aristoteles dan Galen. 

Sumber : Buku Biografi Para Ilmuwan Muslim, Wahyu Murtiningsih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun