Jiwa Paripurna
Bayang bias memantul diwajahnya
Sayat luka yang mampu ia sembunyikan
Sinar rembulan memancar dimatanya
Sendu sayup yang mampu ia samarkan
Semilir angin menepis dilisannya
Benar kata yang mampu ia suarakan
Percayaku kuletakkan dimatanya
Lisanku kuletakkan ditelinganya
Aibku kuletakkan dilisannya
Sifatku kuletakkan dilengannya
Jiwaku kuletakkan dihatinya
Duhai, Nona
Bukan bermaksud menelisik
Dirimu sempurna
Tidak juga dengan fisik
Namun, jiwamu paripurna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H