Oke, mungkin Faisal-Biem tidak menang (dan tentu, mungkin juga menang! Teori-teori sosial termasuk ilmu politik itu dibuat dan berdasar dan dikoreksi oleh realita, bukan dia yang mendesain realita), tetapi setidaknnya kau telah jujur pada dirimu sendiri, kau berdiri di atas kebenaran yang kau pilih sendiri (bukan instruksi parrtai atau  seruan murobbi), kau menjadi bagian dari suara rakyat. Saya mendukung Faisal-Biem jelas karena track recordnya yang menurut saya paling bersih dan lurus, juga karena visi-misi-programnya yang paling meyakinkan saya, namun bukan sekadar karena dua itu. Saya mendukung Faisal-Biem karena calon inilah yang benar-benar berasal dar warga Jakarta, mulai dari mengumpulkan KTP dukungan, menyusun visi-misi-program, hingga kampanye gerilya via youtube dna twittter, masyarakat sipil, anak2 muda kelas menengah kota, aktivis, akademisi lah yang melakukannya, bukan tim sukses bayaran dan kader-kaadaer yang dicucuk hidungnya oleh parpol2.
Selamat datang ke TPS, ayo pilih kebenaranmu sendiri, yang berasal dari warga dan karenanya hanya berhutang kepada warga, mari menjadi bagian dari people's power, dan siapa tau kita membuat sejarah (sesungguhnya kita telah melakukannya). Jika tidak melihat ada yang pantas dipilih, tetap datanglah ke TPS dan sampaikan aspirasimu, setidaknya kau bisa coret-coret kertas suara dan katakan isi hatimu (termasuk yang berniat coret2 semacam "A figths back", "fuck cop", "occupy voting booths", dan sebagainya :D), suaramu tetap terhitung sebagai abstain, dan siapa tau abstain lah pemenang pigub DKI kali ini. atau jika menurutmu ada yang lebih baik selain yang saya dukung di tulisaan ini, tidak masalah, pilihlah, yang penting jangan Foke.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H