dengarkan
Percakapan singkat antara adik dan kakak di atas menggambarkan satu hal, yaitu mendengarkan. Mungkin anda bisa melarang, memaksa, menyalahkan, namun, perlu diketahui bahwa pengetahuan sudah terbuka ke seluruh penjuru internet, ia hanya akan melawan anda dengan hal yang mungkin tidak lewat di fyp tiktok anda, atau tidak pernah anda pelajari di LKS seni budaya tapi mereka sudah mendahului melalui browsing, yang terjadi selanjutnya adalah rasa bersalah dan ketersinggungan anda, sebagai pihak yang lebih tua. Serangan terbaik adalah diam mendengarkan dan serangan terbaik adalah menyarankan, itupun belum tentu didengar.
Gen Z, tidaklah didesain untuk World War 2 atau menghadapi Black Plague atau dibentak, dimarahi, seperti zaman kita dahulu yang jika tidak menuruti pihak yang lebih tua, kita bisa di tampar sapu atau ditenggelamkan dalam bak mandi pukul tiga pagi, itu tidak akan terjadi karena Hak Asasi telah lahir di dunia, justru jika anda tetap bersikeras, mereka akan lebih keras, karena pola pikirnya berubah. Mereka didesain untuk hadir dan menikmati kedamaian, terbiasa dengan kenyamanan, melawannya hanya akan membuat tenaga anda terkuras tanpa makna.
End of line,
Penulis melanjutkan maksud dari kalimat tebal diatas melalui percakapan anak dan bapak.
"Nak, kamu pengen kaya?" sahut bapaknya
"Iya, Pak"
"Kenapa?"
"Ya enak, lah, kalau kaya, kita bisa beli apapun, lakuin apapun, sesuka kita"
"Ohh gitu, Nak, coba ya bapak mau tanya"