Mohon tunggu...
nizami
nizami Mohon Tunggu... Penulis - Rakyat

Jangan jahat sama kucing kampung, mungkin malaikat lagi nyamar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Habibie dan Keajaibannya

27 Juni 2022   11:42 Diperbarui: 27 Juni 2022   11:59 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO DOKUMENTASI. Menteri negara Riset dan Tekonologi Prof.Dr.B.J. habibie (kanan)Jakarta, Selasa (14/01/1983)  (ANTARA FOTO)

Di balik ramainya media dengan diturunkannya Elfien Goentoro sebagai Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia dan digantikan oleh Marsda TNI Gita Amperiawan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Niaga, Teknologi, dan Pengembangan PTDI. 

Banyak yang telah lupa bahwa itu adalah hasil "karya" dari salah satu founding father, Habibie. Karya nya adalah bahwa Indonesia bisa membuat pesawat terbangnya sendiri, dengan gagasan pikiran bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang oleh karenanya jika ditempuh melalui jalur air maka akan menghambat dan lebih efisien menggunakan jalur udara.

Habibie memiliki keterampilan dalam kecerdasan, kita kadang lupa bahwa bukan hanya Candi atau Gunung tertinggi saja yang ajaib, tapi kecerdasan manusia pun patut diapresiasi, berikut adalah prestasi Habibie yang diakui internasional:

Fakta 

Crack Problem Solve atau lebih dikenal Crack Progression Theory, digunakan untuk menjelaskan titik awal retakan pada bagian sayap dan badan pesawat. 

Dalam buku Smart Learning Skill 4.0 (2021) karya Miswan Thahadi, Habibie Factor merupakan rumus untuk mendeteksi titik awal keretakan, beserta perkembangannya. Sangat tidak mungkin jika ini hanya mengutamakan hafalan dan buku bacaan, diperlukan kecerdasan diatas rata-rata untuk melakukannya. 

Tidak memandang darimanapun kita berasal, jika kita mampu dan rajin, maka dari Parepare atau pelosok Indonesia sekalipun, keberhasilan tidak pandang siapa dan dimana.

Masalah

Habibie Factor merupakan rumus untuk mendeteksi titik awal keretakan, ini adalah konsekuen dari sebuah pemimpin, mencari benang merah dari masalah dan mencari titik temu yang agar bisa melaksanakan kepada tahap selanjutnya yaitu mencari solusi, Habibie mencari masalah yang sering teradi di setiap pesawat terbang, yaitu keretakan pada bagian sayap, kita pula tidak bisa menyelesaikan masalah hidup, pekerjaa, percintaan tanpa tahu apa yang sebenarnya jadi masalah dari hal tersebut.

Solusi

Dari kedua hal diatas, ini adalah konklusinya, yaitu mencari solusi, meskipun kadang rancu dan terdengar sepele, tapi solusi adalah hal yang dibutuhkan agar permasalahan selesai, pada kasus ini solusi dari Habibie adalah

  1. Habibie Factor atau Habibie Theory
  2. Habibie Theorem
  3. Habibie Method

Membuat sebuah hak paten untuk keberlangsungan masyarakat luas dalam mengambil keputusan untuk permasalahan Crack Progression diatas.

Dari tiga pembagian diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa Habibie saja punya metode untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi pada pesawat, dan bisa dipastikan beliau melaksanakannya pula di kehidupan pribadinya. Meski demikian, kita hanyalah manusia, bahkan solusi secerdas apapun, belum tentu benar, tapi apakah ada hal lain yang bisa kita lakukan selain usaha dan berdoa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun