Mohon tunggu...
nizami
nizami Mohon Tunggu... Penulis - Rakyat

Jangan jahat sama kucing kampung, mungkin malaikat lagi nyamar.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Cara Manusia untuk Ekonomi Stabil

9 September 2020   06:01 Diperbarui: 9 September 2020   06:21 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eng... nggak tau sih"

Tiba-tiba ia kembali masih dengan senyuman yang sama, "Jadi ada tiga puluh sembilan orang, pak"

"Berapa harga nya?" Tanya bapak

Matanya berputar seolah sedang mengkhayal algoritma penjualan dan keuntungan hari ini untuk orderan tersebut. "Em.. sembilan puluh delapan ribu aja pak!" Katanya.

Bapak hanya mengeluarkan selembaran uang berwarna merah orange serta senyum presiden RI pertama kepada orang tersebut, dan ia mengembalikannya dengan lima ribu rupiah sambil tawa yang tadi tipis makin lebar "Diskon tiga rebu" lalu kita bisa melihat kebahagiaannya naik ratusan persen dari tawa yang tadinya tipis, kini makin melebar.

Apakah anda masih berpikir manusia bukan hal terpenting untuk perkembangan? Dan menganggap, puluhan ribu kilometer toll itu lebih penting daripada Sumber Daya Manusia?

Memang siapa yang memakai puluhan ribu kilometer toll tersebut, kalau bukan, manusia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun