Mohon tunggu...
nizami
nizami Mohon Tunggu... Penulis - Rakyat

Jangan jahat sama kucing kampung, mungkin malaikat lagi nyamar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa Bedanya Kristen Ortodoks dan Kristen Protestan?

26 Agustus 2020   00:35 Diperbarui: 4 Juni 2021   09:41 20960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apa Bedanya Kristen Ortodoks dan Kristen Protestan? | sumber IBTimes.id

Indonesia sebagai mayoritas muslim, membuat stigma tabu membahas perbedaan dari agama tetangga, padahal tak ada salahnya untuk mempelajari. Tidak mengedepankan bahwa agama ini atau itu lebih baik, kita hanya manusia, hanya berusaha, ya sisanya terserah saja.

Berikut 5 perbedaan kristen ortodoks dan kristen protestan serta sumber bacaannya.

1. Ortodoks tidak sepaham dengan protestan (sumber)

Kristen dalam Ortodoks ada ketika adanya selisih paham Gereja Alexandria, Gereja Roma, dan Kaisar Konstantin. Akhirnya adalah pada masa Kaisar Bizantium Marqilanus (450-458 M) Saat itu pada tahun 451, diadakan Majma Khalkaduniyah (Konsili Kalkedonia) dalam hal ketuhanan satu abad lebih sebelum Nabi Muhammad lahir di Mekkah (571). Akhir dari konsili ini menimbulkan pecahnya gereja-gereja yang sulit untuk dipersatukan kembali. 

Baca juga: Mendalami Perbedaan Kristen Protestan dan Kristen Katolik

Ajaran ini mengakui bahwa Yesus memiliki dua sifat yaitu Tuhan dan manusia.

Ini merupakan cikal bakal dari terbentuknya agama Kristen dan Katholik.

Di sisi lain, berpusat di Alexandria dan Antakia di bawah pimpinan Bapa Disqures (444-454 Masehi).

Ajaran ini berpegang teguh kepada sifat tunggal Yesus. Pengikut ajaran ini tidak sependapat dengan ajaran Kristen yang mengakui sifat Yesus sebagai Tuhan dan manusia. Mereka dikenal dengan Kristen dalam Ortodoks.

Kata ortodoks berarti: mempercayai ajaran agama yang dianggap benar dan asli.

Maka dari itu, Kristen dalam Ortodoks berusaha untuk selalu hidup lurus dan selaras dengan apa yang dikehendaki dari kelahiran agamanya. Aliran Kristen dalam Ortodoks terdiri dari beberapa kelompok, yaitu Koptik, Suriah, Armenian, dan Habasah. 

Baca juga: Bagaimana Orang Kristen Katolik Melihat Orang Non Katolik

2. Protestan tak mengakui beberapa aspek dari ortodoks (sumber 1 2 3)

Salah satunya tak mengakui bahwa Yesus, atau yang kaum muslim kenal sebagai Isa tidak membangun Gereja, sementara Ortodoks dan Katolik meyakini Yesus membangun Gereja.

Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat Kristen yang menolak ajaran maupun otoritas Gereja Katolik

3. Indonesia bersama toleransi yang kebingungan

Rocky Gerung: Indonesia itu penuh akan keragaman, sehingga harus hadir rasa toleransi, jadi untuk apa ditambahkan kalimat menjadi "toleransi beragama"? Untuk jadi orang yang toleran, tidak perlu pandang agama.

Kurang lebih seperti itu yang Rocky sampaikan pada salah satu debat di ILC.

Baca juga: Perbandingan Rusia dan Polandia: Antara Katolik dan Ortodoks, serta Pengaruhnya pada Penggunaan Aksara Kiril dan Latin

Indonesia menjadi negara ultimate culture, karena tidak bisa ditemukan hari raya ramadhan di Australia dimana para anak muda bercanda tawa sambil menabuh bedug, atau memajang pohon natal sebesar monster big foot di tengah mall seperti di MOI itu tidak akan terjadi di Arab Saudi. Dan tidak perlu kita bangga akan keragaman, karena bangga hanya melahirkan congkak dan congkak pangkal bodoh.

tapi kan bisa dirusak ormas keberagamannya

ya sudah, mau bagaimana, namanya juga negara toleransi yang kebingungan, nikmati saja, syukuri saja.

Panjang umur kebajikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun