Mohon tunggu...
nizami
nizami Mohon Tunggu... Penulis - Rakyat

Jangan jahat sama kucing kampung, mungkin malaikat lagi nyamar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

3 Alasan Kenapa Trump Dibenci tapi Jadi Didukung

10 Juli 2020   18:47 Diperbarui: 11 Juli 2020   06:52 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jika Amerika adalah negara hebat dengan pendidikan yang sudah berkualitas dan ekonomi terbaik, maka kenapa orang rasis seperti Trump masih ada pendukungnya?" Tanya seorang panelis yang membungkam penjuru talkshow.

1. Sifat dan pemeliharaan ego.

Amerika sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu kaum kiri dan kaum kanan, berdasarkan pemahaman politik yang berbeda, jika dibahas maka tulisan ini jadi kurang ramping, jika kamu penasaran tentang mereka silahkan klik.

Singkatnya, Amerika sendiri paling menggemborkan HAM, tidak salah dan tidak seratus persen benar juga. Itu menyebabkan ketika keputusan final, akan hadir dendam dan hadir rencana pemberontakan yang tidak ada untungnya bagi rakyat biasa.

Kembali ke kaum kiri, perlu dicatat bahwa tidak semua kaum kiri membenci Trump, namun kebanyakan dari mereka membenci kevulgaran Trump, sikap ignorant tentang mengalah, penolakan ide-ide dari para intelektual dan Trump tidak punya kontrol akan batas gaya hidupnya, kecuali batas yang ia tentukan sendiri. Dan ia pun terus memamerkan kekayaannya, tanpa memikirkan untuk mempertahankannya karena baginya itu tak perlu.

Namun dibalik itu semua, masyarakat Amerika yang memilihnya, sudah jelas karena ia adalah pedagang kelas kakap yang teknik ekonominya dianggap mumpuni, itulah sebabnya banyak yang menyerahkan suaranya untuk Trump.

2. Kejujuran

source: cnnindonesia.com
source: cnnindonesia.com

Mau tidak mau, suka tidak suka. Di politik, dimana keputusan satu manusia berimbas pada negara, harus saja dipikirkan matang, meski harus berbohong, itu adalah salah satu jeleknya sistem politik. 

Lantas Trump sendiri tidak pernah memfilter omongannya, baginya kejujuran adalah hal yang harus terus ia lakukan, tanpa perduli perasaan kaum kanan atau kaum kiri, yang ia lakukan hanya mengeluarkan apapun yang ia pikirkan. Tentu ini membuat malu, apalagi kasusnya yang mempermalukan wanita.

Lantas bisa dianggap secara garis besar, jujur itu baik. Tapi yang dilakukannya itu jujur atau tidak punya hati?

3. Orang-orang gelombang putih

source: wikipedia.com
source: wikipedia.com

Selain dua alasan diatas, Trump juga berani menyerang veteran perang John McCain dengan ejekan, juga adu mulut dengan Megyn Kelly, pembawa acara FOX news. Mengejek ratu kecantikan. Serta pada beberapa debat presiden, ia tak begitu meyakinkan disana. 

Tapi, tak ada sedikitpun nyalinya ciut akan hujatan. Ia tetap berani dan jujur seperti biasa. Dan dengan isi kepalanya, ia pun melawan calon demokrat serta demokrat itu sendiri, ia menang dan membuat Ben Carso, Chris Christie secara otomatis kalah.

Tentu, lantas karena Trump adalah orang yang memiliki 'status orang luar'. Maka, orang-orang kelas bawah laki-laki atau perempuan yang tidak mengecap pendidikan tinggi spontan mendukungnya karena merasa tertinggal dengan kaum mapan.

Tulisan ini dibuat agar bagi kita yang awam (termasuk nizami) mengerti apa yang terjadi dan seperti apa sifat orang yang kita bahas dari tiga poin diatas, setidaknya tahu kenapa ia dibenci tapi didukung.

Tulisan ini dibuat sesingkat mungkin, dan bagi kamu yang bingung, tak apa. Ini politik negara orang, yang dijelaskan diatas adalah hanya setitik dari ribuan kalimat yang dipersingkat. 

Tulisan ini dibuat juga untuk anak muda agar mengerti sedikit, tentang politik luar indonesia, syukur jika menaikkan minat baca, tapi setidaknya kita tahu bahwa negara adikuasa pun tidak selalu baik-baik saja.

Yang nizami penasaran adalah bagaimana sikap berani, jujur dan spontan seperti Trump akan menuntaskan corona dan sengketanya.

Semoga kita tetap baik-baik saja.

Nizami, 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun