Mohon tunggu...
nizami
nizami Mohon Tunggu... Penulis - Rakyat

Jangan jahat sama kucing kampung, mungkin malaikat lagi nyamar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Siapa yang Untung ketika Pandemi?

5 Juli 2020   20:43 Diperbarui: 5 Juli 2020   20:48 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nizami biasa membeli tiga buah tempe mendoan sambil mendengarkan curhat ibu penjual mendoan (Bu Muda) tentang anaknya yang susah diajak diskusi dan gorengannya yang sering habis tapi untungnya sedikit.

"Memang, biasanya sehari untung berapa, Bu mud?"

"Kemarin sebelum ada corona sih bisa tiga juta sehari"

"Wah itu nutup banget dong ya sama modal"

"Iya, tapi sekarang cuma seratus lima puluh ribu itupun masih banyak yang ngutang, mas"

"Mungkin ibu disuruh istirahat, jangan terlalu banyak berdiri di depan wajan panas, Bu mud. Nanti ibu bisa matang, lho"

Kami tertawa.

Tapi adakah ada, disaat Amerika sedang krisis dan penjarahan dimana-mana seperti sejarah '98. Dan China sedang kebingungan tentang arah dagangnya. Tapi Indonesia cuma anak bungsu yang bingung ikut anak pertama atau ikut anak kedua. Karena keduanya sama-sama kuat. Meski sudah dianggap mandiri dengan cara menaikkan derajat si bungsu dengan pangkat Negara Maju. Tetap saja Indonesia tidak tahu harus apa dan kemana.

Apalagi corona tidak bertanya tentang maju atau berkembang.

Menurut Mandigu Wowiek: "..Harus dibedah dulu, ada globalis dan ada nasionalis. Dan globalis tidak punya religion, uangnya. Tidak ada citizen, kantornya di singapura, bisnisnya lain lagi"

"Oh jadi, si globalis yang cari uang" Jawab panelis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun