"Nduk, kamu udah denger berita belum kalau bintang suryalaya datang, nanti corona hilang" Mbah membenahi posisi kacamatanya yang miring.
"Apa itu Mbah? Bintang apa?" Mahesa kebingungan
"Bintang yang itu yang katanya kalau bintang itu udah muncul nanti corona pergi"
"Bintang apa?"
"Suryalaya" Jawab Mbah dengan yakin.
"Ohh, iya iya, Mbah" Mahesa merasa Tsurayya, bukan suryalaya, itu adalah salah satu daerah di Tasikmalaya, tempat Kyai Ndis. Tapi Mahesa mengiyakan karena menghormati Mbahnya.
"Tapi Mbah bingung yo, nduk" Sahut Mbah.
"Bingung kenapa, Mbah?"
"Kapan dia datangnya ya?"
"Eeee.. Mahesa juga nggak tahu"
"Coba kalau kamu punya doa mustajab minta dia cepat datang"
"Nggak ngerti Mahesa tentang doa mustajab dan tidak itu seperti apa, Mbah"
"Yasudah yang penting jaga kebersihan" Lanjut Mbah "Doa ya doa saja, dikabulkan atau tidak, itu bukan urusanmu"
"Nggih, Mbah (Iya, Mbah)" Jawabnya.
"Kasian pak Jono, angkotnya sepi terus. Bu Maryam juga dilarang jualan di pasar, kasian mereka"
Mahesa terdiam dan mendengarkan keluh kesah orang lain yang disampaikan Mbah.
Lantas disimpulkan dari pikirannya
"Kalau bintang itu datang, apakah ia akan pengumuman, kalau iya, kapan diumumkannya?"