"Oh, you're here. What are you doing?" tanyanya dengan nada ceria, tetapi matanya menyiratkan sesuatu yang lebih gelap.
Kenandra berdiri, tubuhnya menegang. "Liliana, aku ingin bicara denganmu. Sekarang."
Liliana tampak terkejut, tetapi ia dengan cepat menggantinya dengan senyum manis.
"Tentu saja, Kak Ken. Apa ada masalah?"
Kenandra menatap Ariana sejenak sebelum melangkah keluar dari perpustakaan, diikuti oleh Liliana. Ketika mereka berada di lorong yang sepi, ia berbalik dan menatap adik tirinya dengan tajam.
"Apa yang kau lakukan, Liliana?" tanyanya dengan suara rendah namun penuh tekanan.
Liliana mengerutkan kening, berpura-pura tidak mengerti. "Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan."
"Jangan berpura-pura bodoh," desis Kenandra.
"Aku tahu kau yang menyebarkan rumor tentang Ariana. Apa tujuanmu?"
Liliana tertawa kecil, tetapi tawa itu dingin dan tanpa humor.