Mohon tunggu...
rkaa_5
rkaa_5 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi baca novel dan gardening. Sangat tertarik dengan informasi tentang pertanian.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kutukan Bedak Berdarah

27 Juli 2023   14:20 Diperbarui: 27 Juli 2023   14:40 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah seminggu sejak Lana tidak keluar. Karena pacarnya merasa khawatir, ia pun mengunjungi Lana. Lana awalnya tidak mau membukakan pintu saat pacarnya datang, tapi karena pacarnya bilang kalau dia mengkhawatirkan Lana, akhirnya Lana membukakan pintu.

Begitu Lana membukakan pintu, pacarnya langsung berkata, “menjijikkan!”

Lana tidak menyangka pacarnya akan mengatakan hal itu. Bahkan pacarnya sekarang sedang melihat Lana dengan tatapan jijik. Lana pun langsung membanting pintu dan menangis di kamarnya. Setiap hari ia hanya mengurung diri di kamarnya. Tidak jarang ia mendengar ibu-ibu yang lewat di dekat rumahnya menggosipkan tentang keluarganya yang terkena karma karena meminum darah gadis muda untuk mendapatkan kecantikan.

Lana yang tidak tahan selalu digosipkan dan dicampakkan pacarnya akhirnya mengalami depresi dan bunuh diri. Ia bunuh diri dengan menusukkan pisau di lehernya dan membiarkan darahnya mengalir di atas bedak yang membawa kesialan dalam hidupnya. Beberapa hari setelah itu, tubuh Lana yang tidak bernyawa dan bedak yang berlumuran darah itu ditemukan. Dan sejak saat itu, kematian keluarga Lana dikenal dengan insiden kutukan bedak berdarah.

***

Sepuluh tahun telah berlalu semenjak insiden yang menimpa keluarga Lana tersebut. Desas-desus maupun kabar miring tentang insiden yang menggemparkan hampir seluruh kota itupun telah hilang ditelan waktu. Rumah Lana pun menjadi terbengkalai yang hanya menyisakan puing-puing reruntuhan. Mungkin karena lamanya waktu telah berlalu, sepertinya orang-orang lupa bahwa asal mula insiden yang menimpa keluarga Lana hanyalah sebuah bedak, sebuah bedak yang sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya.

***

“Ngapain kamu disini?” Teriak seorang anak laki-laki sambil menatap tajam.

“Aku juga ingin bermain, kenapa kalian tidak mengajakku?” Ucap salah satu anak perempuan dengan suara lirih sambil menundukkan kepala.

“Tidak Boleh!! Anak jelek seperti kamu tidak cocok untuk bermain dengan kami. Pergi sana, dasar menjijikkan!” Anak ini berkata sambil berkacak pinggang dan membelalakkan matanya.

 Mendengar ucapan anak tersebut, si anak perempuan menitikkan air mata lalu berbalik dan berlari sekencang-kencangnya. Setelah beberapa saat langkahnya mulai melambat dan ia menemukan rumah terbengkalai yang hampir runtuh tidak jauh darinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun