Pernah nggak, kamu merasa dunia remaja itu penuh tantangan? Ya, mulai dari tekanan teman sebaya, perubahan fisik dan emosional, sampai ke masalah akademik. Kalau nggak ada dukungan yang solid dari keluarga dan sekolah, remaja bisa gampang banget merasa tertekan, kan? Nah, di Desa Kemiri, pada 20 Januari 2025, ada seminar keren yang ngebahas soal itu, yaitu tentang "Sinergi Keluarga dan Sekolah: Membangun Remaja Hebat Melalui Parenting yang Efektif ". Acara ini diselenggarakan oleh mahasiswa KKM UIN Malang Kelompok 91 Nurtura bersama dengan Kelompok 21 Arunika yang bekerja sama denga pihak sekolah SMP PGRI Jabung.
Seminar ini diisi oleh pemateri spesial, Dr. Hj. Rofiqah, M.Pd., C.Ht., dosen di Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Beliau ahli dalam Konseling Sekolah, Psikologi Kognitif, dan Pendidikan Anak Berbakat. Selain itu, Dr. Rofiqah juga aktif dalam organisasi profesional seperti Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) dan Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia (AHKI), serta berpengalaman dalam memberikan layanan konseling dan hipnoterapi. Dengan latar belakang pendidikan yang sangat kuat---termasuk gelar Doktor di bidang Bimbingan dan Konseling, serta sertifikasi dalam Psikologi dan Hipnoterapi---beliau sangat berkompeten untuk memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana sinergi antara keluarga dan sekolah dapat membentuk remaja yang lebih hebat.
Tantangan yang Dihadapi Remaja
Di seminar itu, Dr. Hj. Rofiqah, M.Pd., C.Ht., membahas beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh remaja, seperti pertemanan yang bisa membawa pengaruh baik atau buruk, serta perubahan emosional yang cukup fluktuatif akibat pubertas. Remaja butuh dukungan dari orang tua dan guru untuk bisa menghadapinya dengan bijak. Yang perlu kita ingat, remaja itu nggak cuma butuh pemahaman, tapi juga kasih sayang tanpa penghakiman. Nah, kalau ini dilakukan oleh kedua pihak---keluarga dan sekolah---mereka bisa merasa aman untuk berkembang.
Peran Keluarga dan Sekolah
Kunci sukses remaja hebat itu ada pada sinergi antara keluarga dan sekolah. Jadi, apa sih yang dimaksud dengan sinergi itu? Sinergi adalah kerja sama yang terjalin erat antara kedua pihak untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan remaja secara optimal. Sekolah jadi tempat belajar, sementara keluarga menjadi tempat pertama bagi remaja untuk mendapatkan kasih sayang, pengajaran moral, dan nilai-nilai hidup.
Kita lihat aja, deh, kalau di sekolah ada program-program yang mendukung pengembangan karakter, seperti yang dilakukan di SDI Unggulan Al-Maslachah di Sidoarjo. Mereka melibatkan orang tua dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti majelis ta'lim atau malam bina tauhid. Ini jadi bukti nyata bahwa orang tua dan guru bisa berkolaborasi untuk membentuk pribadi remaja yang tak hanya pintar, tapi juga berakhlak mulia (Ambariyah, N., Mutmainah, A., & Sulami, S.2023) .
Membangun Karakter Disiplin melalui Kerjasama Orang Tua dan Sekolah
Berbicara tentang parenting, nggak bisa lepas dari gaya pengasuhan. Dalam sebuah penelitian di SMP Islam Cendikia Darussalam, para orang tua dan sekolah saling bekerja sama untuk menanamkan karakter disiplin pada siswa. Ini penting banget, lho, karena remaja yang disiplin cenderung lebih mampu mengelola waktunya dengan baik, terhindar dari perilaku negatif, dan bisa berprestasi baik di sekolah (Syaikhoni, Y., Subandi, S., Fadillah, K., Pratiwi, W., & Wulandari, W. 2021).
Gaya pengasuhan yang diterapkan pun bervariasi. Ada yang lebih otoriter dengan banyak aturan, ada juga yang lebih permisif. Tapi, yang paling efektif ternyata adalah gaya pengasuhan yang otoritatif, di mana orang tua dan guru tidak hanya memberi aturan, tetapi juga memberi contoh dan kasih sayang yang tulus. Hal ini membuat remaja merasa lebih dihargai dan bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab yang lebih kuat.
Mengelola Perubahan Fisik dan Emosional Remaja
Kita semua tahu, remaja mengalami perubahan fisik yang signifikan, kan? Nah, di usia ini, mereka sangat membutuhkan pemahaman dan penerimaan dari orang lain. Salah satu tantangan terbesar adalah mengelola perubahan emosional yang sangat cepat. Misalnya, remaja yang tiba-tiba merasa sangat bahagia, tapi dalam hitungan menit bisa merasa sangat tertekan. Nah, di sinilah pentingnya peran orang tua dan guru untuk memberikan dukungan emosional yang stabil dan bimbingan dalam pengambilan keputusan.