Mungkin Anda pernah dengar ungkapan, "Anak adalah investasi masa depan." Tapi, kalau pola asuhnya salah, investasi ini bisa jadi rugi bandar! Faktanya, pola asuh berperan besar dalam membentuk karakter anak, dan dampaknya terasa hingga anak beranjak dewasa. Di sinilah program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) muncul sebagai solusi. Lewat program ini, para orang tua diajak belajar tentang pola asuh yang efektif, mulai dari membangun komunikasi yang sehat hingga memanfaatkan momen tantrum anak sebagai ajang belajar. Parenting tidak pernah semudah ini---dan juga tidak pernah seasyik ini.
Pernah Denger SOTH ?
Siapa bilang menjadi orang tua itu gampang? Kalau ibarat game, ini lebih rumit dari sekadar menamatkan level boss di game RPG. Untungnya, di Desa Kemiri, BKKBN punya solusi jitu: Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH). Di Desa Kemiri, program ini sudah berjalan sejak tiga bulan lalu, dan pada 8 Januari 2025, akhirnya tiba di hari penutupan sekaligus wisuda. Seru, kan?
Setiap minggunya, Balai Desa Kemiri disulap jadi kelas parenting yang seru, santai, tapi penuh manfaat. Para pesertanya? Mereka adalah para ibu rumah tangga dengan balita yang datang dengan penuh semangat. Menurut Bu Endang Tri Wahyuni, penggerak PKK sekaligus Bu Lurah Desa Kemiri, tujuan utama SOTH adalah mendidik anak-anak kita untuk menjadi generasi penerus bangsa yang hebat.
Program ini memang jadi angin segar bagi ibu-ibu yang ingin lebih "naik level" dalam parenting. Salah satu pesertanya bahkan bilang, "SOTH bikin saya jadi ibu yang lebih besar!" Tentu maksudnya bukan soal fisik, tapi soal mental, ilmu, dan kepercayaan diri sebagai orang tua.
Mengapa Parenting Itu Penting?
"Pola asuh menentukan masa depan anak." Kalimat ini bukan sekadar jargon. Berbagai penelitian menunjukkan betapa besar pengaruh pendidikan orang tua terhadap pola asuh dan perkembangan anak. Sebuah Studi oleh Dian Sih Miyati menunjukkan bahwa tingkat pendidikan orang tua berkorelasi positif dengan pola asuh yang lebih baik. Sehingga dari orang tua hebat inilah akan lahir anak-anak yang hebat di masa depan. Selain itu, menurut penelitian oleh Dhani, Muslihin, dan Rahman (2023), pada masa keemasan atau golden age anak (usia 0-8 tahun), pola asuh yang tepat sangat penting untuk membangun keterampilan sosial-emosional anak, yang akan memengaruhi kemampuan mereka dalam memahami emosi, berinteraksi dengan orang lain, dan mengelola perasaan dengan sehat.
Sebagai contoh, pola asuh demokratis---yang mengutamakan diskusi dan pemahaman aturan---membantu anak menjadi percaya diri dan mandiri. Bandingkan dengan pola asuh otoriter yang bikin anak cenderung minder, atau pola asuh permisif yang sering kali membuat anak kurang disiplin. Pilih mana? Jelas pola asuh yang mendukung anak berkembang optimal, dong.
Program SOTH memberikan panduan praktis untuk membentuk pola asuh seperti ini. Bukan cuma teori, lho. Ada simulasi dan role play, jadi ibu-ibu bisa langsung mempraktikkan ilmunya. Dari bagaimana mengatur emosi saat anak tantrum, sampai cara kreatif mengajari anak makan sayur---semuanya dibahas tuntas.
Keseruan Kelas SOTH Desa Kemiri
Kelas SOTH di Desa Kemiri selalu ramai dengan canda tawa, baik dari ibu-ibu peserta maupun balita yang mereka bawa. Bayangkan ibu-ibu yang biasanya sibuk dengan urusan dapur dan anak, kini duduk serius sambil diskusi, tapi tetap dengan kondisi yang santai. Ada sesi praktik, tanya jawab, bahkan games seru yang bikin belajar jadi menyenangkan.
Ibu Ariadne, selaku korwil Jabung sekaligus penyuluh KB, selalu punya cara kreatif untuk menghidupkan suasana. Salah satu momen yang paling dikenang adalah saat simulasi "menenangkan anak tantrum." Para ibu bergiliran berperan sebagai anak dan orang tua. Hasilnya? Selain ilmu parenting, banyak juga cerita lucu yang jadi bahan nostalgia.
Dan jangan lupa soal makanan ringan yang jadi penyemangat. Kata salah satu peserta, "Belajar sambil ngemil itu bikin materi parenting lebih masuk ke hati!" Dari kue tradisional hingga teh hangat, semuanya disiapkan dengan sepenuh hati. Bagaimana tidak, ini program desa yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, jadi rasanya seperti belajar bersama keluarga besar.
Wisuda SOTH: Moment of Pride
Tanggal 8 Januari 2025 menjadi puncak acara SOTH Desa Kemiri, dimana hari ini merupakan materi pembelajaran SOTH yang terakhir dan juga hari wisuda SOTH. Balai desa penuh dengan dekorasi dan hadiah untuk para wisudawati. Para peserta datang dengan baju terbaik mereka, siap menerima sertifikat wisuda yang membanggakan. Acara ini jadi ajang reuni mini, karena selama tiga bulan terakhir, para ibu sudah merasa seperti saudara.
Bu Endang memberikan pidato yang menginspirasi. "Menjadi orang tua hebat adalah perjalanan panjang. SOTH ini baru langkah awal. Ilmu yang kita dapatkan di sini harus terus dipraktikkan, agar anak-anak kita benar-benar menjadi generasi penerus yang hebat," katanya.
Salah satu momen haru terjadi saat sesi testimoni. Salah seorang peserta dengan penuh emosional berkata, "Saya dulu sering merasa bingung harus bagaimana menghadapi anak. Tapi di SOTH, saya belajar bahwa saya tidak sendiri. Terima kasih sudah membuat saya merasa lebih percaya diri sebagai seorang ibu."
SOTH sebagai Investasi Masa Depan, Bukan Sekedar Kelas Parenting
Program SOTH adalah bukti nyata bahwa edukasi parenting itu penting. Pola asuh yang tepat tidak hanya menciptakan suasana rumah yang harmonis, tapi juga memengaruhi masa depan anak secara langsung. Penelitian dari Tazkiyatun Nisa Attaufiq menyebutkan bahwa pola asuh memengaruhi kecerdasan emosional anak, yang menjadi kunci dalam membangun hubungan sosial dan mengelola emosi.
Di era digital ini, penting juga bagi orang tua untuk memahami teknologi sebagai bagian dari pola asuh modern. Menurut Kathrin L. Modecki dalam penelitiannya, digital parenting kini jadi tantangan baru, karena anak-anak kita hidup di dunia yang semakin terkoneksi. Tapi tenang, semangat belajar dari ibu-ibu Desa Kemiri di SOTH adalah bukti bahwa semua tantangan bisa diatasi, asal ada kemauan dan dukungan.
Kontribusi Peserta KKM Nurtura dalam Kesuksesan Wisuda SOTH
Kesuksesan acara wisuda SOTH tak lepas dari dukungan banyak pihak, termasuk mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Nurtura dari UIN Malang. Para mahasiswa ini berkontribusi besar dalam memastikan acara berjalan lancar. Mereka membantu menyiapkan hadiah untuk wisudawati hingga menjadi fasilitator permainan interaktif selama sesi kelas.
Salah satu mahasiswa KKM, berbagi pengalamannya, "Awalnya saya pikir ini hanya akan jadi rutinitas KKM biasa, tapi ternyata bisa terlibat dalam program yang berdampak langsung ke masyarakat itu sangat berharga. Saya sendiri jadi belajar banyak soal pola asuh." Dengan semangat kolaborasi ini, wisuda SOTH bukan hanya sekadar seremoni, tapi juga momen kebersamaan antara masyarakat, pemerintah desa, dan generasi muda.
Menjadi Ibu yang Percaya Diri
Akhirnya, kita bisa bilang bahwa SOTH di Desa Kemiri adalah contoh sukses bagaimana komunitas dapat bersatu untuk menciptakan perubahan positif. Dari yang awalnya ragu-ragu, kini para ibu tampil percaya diri. Dari yang awalnya penuh pertanyaan, kini mereka punya panduan jelas.
Buat kalian yang belum sempat ikut, jangan khawatir. Bu Ariadne bilang akan ada gelombang berikutnya. Jadi, jangan lupa daftarkan diri. Parenting itu bukan soal kesempurnaan, tapi soal usaha terus-menerus untuk menjadi lebih baik. Dan seperti yang sering dibilang Ariatna, "Kalau sudah jadi orang tua hebat, anak-anak pun akan tumbuh menjadi generasi hebat!"
Jadi, bagaimana? Siap belajar jadi orang tua hebat? Yuk, ikuti jejak ibu-ibu Desa Kemiri. Karena jadi orang tua itu memang penuh tantangan, tapi dengan bekal ilmu, semuanya terasa lebih ringan. Seperti kata pepatah: Belajar itu sepanjang hayat, bahkan setelah jadi orang tua.
Refleksi dan Harapan
Program SOTH di Desa Kemiri adalah bukti nyata bahwa perubahan positif bisa dimulai dari langkah kecil. Dari program ini, para ibu tidak hanya mendapatkan ilmu parenting, tetapi juga rasa percaya diri untuk menjadi pendidik terbaik bagi anak-anak mereka. Dengan dukungan komunitas dan kolaborasi berbagai pihak seperti BKKBN, PKK, hingga mahasiswa KKM, generasi penerus bangsa yang sehat dan berkualitas bukan lagi impian.
Sebagai penutup, mari kita ingat, menjadi orang tua hebat bukan soal selalu sempurna, tetapi soal terus belajar dan berusaha. Kalau Anda masih ragu untuk memulai, ingatlah slogan SOTH : Orang Tua Hebat, Balita Cerdas, Keluarga Bahagia!
Orang tua dari Generasi Alpha harus menyadari bahwa anak-anak ini adalah 'digital natives' yang tumbuh di dunia yang berbeda dengan kita. Dibutuhkan pola asuh yang adaptif dan kreatif untuk membimbing mereka. -- Dr. Kristy Goodwin, ahli parenting digital.
Referensi
- Miyati, D. S. (2023). Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Pola Asuh Anak. Jurnal Pendidikan Anak Indonesia.
- Dhani, H. R., Muslihin, H. Y., & Rahman, T. (2023). Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini. Innovative: Journal of Social Science Research.
- Tazkiyatun Nisa Attaufiq Lulu Desara Success. (2024). Hubungan Pola Asuh terhadap Kecerdasan Emosional Anak Pra Sekolah: Literature Review. Jurnal Multidisiplin Ilmu Akademik.
- Modecki, K. L., et al. (2022). What is Digital Parenting? A Systematic Review of Past Measurement and Blueprint for the Future. Perspectives on Psychological Science.
- BKKBN. (2025). Program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH). Kampung KB Nasional. Diakses dari https://kampungkb.bkkbn.go.id/kampung/16307/intervensi/630305/sekolah-orang-tua-hebat-soth
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H