inovasi dan kolaborasi, pertanian bisa menjadi tumpuan ekonomi lokal dan simbol kebanggaan masyarakat. Artikel ini mengupas bagaimana pakcoy, si hijau yang kaya nutrisi, menginspirasi semangat agraris di Desa Kemiri.
Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan potensi pertanian yang luar biasa. Namun, seringkali sektor pertanian diabaikan dan profesi petani dipandang sebelah mata oleh generasi muda. Desa Kemiri di Kecamatan Jabung, Malang, menjadi bukti nyata bahwa denganPakcoy: Sayuran Super yang Menjadi Ikon Panen Desa Kemiri
Pakcoy, atau dikenal dengan nama bok choy, adalah sayuran hijau dari keluarga Brassicaceae yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Sebagai salah satu tanaman hortikultura, pakcoy mudah dibudidayakan dengan masa panen singkat, yakni 30-45 hari setelah tanam. Berdasarkan penelitian oleh Apriyanto et al (2023) dan penelitian oleh Nursyam et al (2024), Â pakcoy memiliki nilai komersial tinggi karena kaya akan nutrisi, seperti vitamin A, C, K, serta mineral seperti kalsium, magnesium, dan zat besi . Kandungan serat pada pakcoy dapat membantu melancarkan pencernaan, sedangkan antioksidannya berperan melawan radikal bebas (Hanin et al., 2022).
Di Dusun Magersari, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Malang, pakcoy menjadi komoditas unggulan yang mendukung perekonomian lokal. Melalui metode organik seperti penggunaan pupuk cair organik limbah pabrik kelapa sawit (LCPKS), pertumbuhan pakcoy dapat dioptimalkan. Studi menunjukkan bahwa LCPKS dapat meningkatkan tinggi tanaman hingga 15,53 cm dengan konsentrasi 800 ml/polybag (Nursyam et al., 2024). Selain itu, teknik hidroponik juga telah diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi lahan tanpa menurunkan kualitas hasil (Hanin et al., 2022).
KKM Kelompok 91 Nurtura: Kontribusi untuk Ketahanan Pangan
Pada 26 Desember 2024, Kuliah Kegiatan Mahasiswa (KKM) UIN Malang kelompok 91 Nurtura melaksanakan kegiatan panen pakcoy di Dusun Magersari, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Bersama perangkat desa dan masyarakat, kegiatan ini diawali dengan edukasi tentang teknik panen yang baik dan dilanjutkan dengan membersihkan gulma yag ada di sekitar tnaman. Sebagian hasil panen pakcoy ini dibagikan kepada warga sebagai wujud rasa syukur, sementara sisanya dikirim ke Pasar Gadang, Malang untuk diperjualbelikan. Pendapatan dari penjualan digunakan untuk mendukung kegiatan produktif lainnya.
Inisiatif ini juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor. Dengan adanya berbagai kolbarosi dengan akademisi dan juga pengoptimalan pemanfaatan teknologi, petani dapat menentukan waktu panen yang optimal, meningkatkan efisiensi produksi, dan mengurangi pemborosan (Hanin et al., 2022). Selain itu, melalui kegiatan ini, kelompok KKM 91 Nurtura ingin menyampaikan pesan bahwa bertani itu tidak "kere," tetapi justru keren, asalkan dikelola dengan strategi yang tepat. Dengan memahami potensi yang ada di desa, seperti mengolah hasil pertanian secara maksimal atau menjangkau pasar yang lebih luas, profesi petani bisa menjadi salah satu penggerak utama perekonomian desa. Terlebih, kegiatan ini juga menginspirasi generasi muda untuk lebih peduli terhadap sektor agraris dan ikut serta dalam mendukung ketahanan pangan desa.
Petani: Garda Terdepan Ketahanan Pangan
Profesionalisme petani di Desa Kemiri menunjukkan bahwa bertani adalah pekerjaan yang keren dan bermakna. Pakcoy tidak hanya menjadi sumber nutrisi, tetapi juga simbol kemandirian pangan dan solidaritas sosial. Menurut studi, penggunaan pupuk organik seperti LCPKS tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga menjaga kualitas tanah (Nursyam et al., 2024). Dengan inovasi teknologi dan pendekatan keberlanjutan, Desa Kemiri memiliki peluang besar untuk menjadi desa mandiri pangan.
Meskipun banyak yang masih memandang profesi petani sebelah mata, realitasnya, petani adalah penjaga utama ketahanan pangan. Dengan kualitas yang baik dan pengelolaan yang tepat, produk-produk pertanian seperti pakcoy dari Desa Kemiri bisa menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga skala regional atau nasional. Proses ini mengajarkan masyarakat bahwa pertanian bukan hanya pekerjaan tradisional, tetapi juga sektor yang penuh peluang jika dikelola dengan visi ke depan.
Pengubahan Perspektif : Masa Depan Ada di Desa !
Sebagai generasi, kita harus mengubah cara pandang kita terhadap petani dan desa. Dengan inovasi, semangat, dan kolaborasi, pertanian dapat menjadi penggerak utama ekonomi nasional. Desa adalah akar kehidupan, dan dari sana, masa depan yang berkelanjutan dapat tercipta. Mari dukung inisiatif agraris seperti di Desa Kemiri, karena menjadi petani itu bukan hanya pekerjaan, tetapi juga panggilan untuk menjaga kehidupan.