Dimulai dari Zeno yang merupakan filsuf Yunani Kuno yang merumuskan anarkisme, ia menolak intervensi dan segmentasi sebuah negara dan mendukung adanya kedaulatan hukum moral individual. Hingga anarkisme berkembang sampai pada abad ke-19 ketika gelombang kapitalisme mulai mendera. Pada tahun 1864 para wakil buruh Inggris dan Perancis serta banyak kaum revolusioner radikal lainnya mendirikan The International Working Men's Assosiation yang selanjutnya lebih dikenal dengan Internasionale pertama di London dengan tujuan menghimpun perlawanan kelas buruh dan aktivitas dari berbagai macam kelompok dan partai.
Kemudian pada tahun 1970-an muncul sub-culture Anarko-Punk yang mana bagian dari pergerakan punk, baik oleh kelompok, band maupun individu. Anarko-Punk adalah sebuah sub-culture yang menggabungkan genre musik punk dengan paham anarkisme.
Lahirnya Gerakan Anarkisme di Indonesia
Meski ide anarkisme sudah dikenal lama di Indonesia, bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia tetapi sampai saat ini belum jelas kapan pertama kali munculnya gerakan anarkisme di Indonesia. Diperkirakan gerakan anarkisme di Indonesia muncul pada tahun 90-an, dan tidak disangkal kemunculan gerakan anarkisme karena pengaruh musik punk yang sedang gencarnya di Indonesia pada saat itu serta kediktatoran pemerintahan Orde Baru juga turut andil dalam terciptanya gerakan anarkisme.
Pada tahun 1999 delapan orang yang berasal dari sebuah komunitas punk di Bandung yang kemudian bergabung dengan Partai Rakyat Demokratif (PRD) dengan harapan bisa ikut turut andil dalam gerakan menuju perubahan tatanan masyarakat yang lebih baik. Dengan membentuk sebuah organisasi semi-formal sebagai sayap PRD yang bernama Front Anti Fasis (FAF), mereka melakukan aktivitasnya dalam rentang waktu tak sampai setahun mereka sudah berhasil menjaring individu-individu dari komunitas punk, anak-anak jalanan dan preman yang memprolakmirkan diri sebagai seorang yang anarkis dan membentuk sebuah wadah yang dinamai sebagai Jaringan Anti Fasis Nusantara (JAFNUS).
Mempertahankan Eksistensi Gerakan
Gejala kemunculan gerakan anarkisme di Indonesia ditandai dengan terbentuknya kelompok kolektif kecil (Affinity) di beberapa wilayah Indonesia seperti Bandung, Yogyakarta, Jakarta bahkan sampai ke luar pulau Jawa seperti Manado, Makassar dan Medan. Pada awalnya kemunculan affinity-affinity ini mencoba membumikan anarkisme melalui terjemahan literatur-literatur anarkisme yang jarang ada di Indonesia. Selain itu mereka juga melakukan aktivitas-aktivitas lainnya yang berkaitan dengan gerakan anti-otoritarian seperti, Food Not Bombs (FNB), menerbitkan buku, Zine, membuat karya dan produksi musik dan distribusi secara DIY serta menggalang solidaritas anti kapitalisme.
Pasca bubarnya JAFNUS, satu per satu meninggalkan partai, beberapa individu melepaskan kegiatan kepartaian dan politiknya, dan lebih memilih melanjutkan kehidupan pribadinya. Namun, beberapa individu yang lainnya tetap melakukan aktivitas politiknya dibalik 'baju' yang berbeda. Pada tahun 2006, sebuah jaringan kembali dibentuk sebagai wadah bersama yang diberi nama Jaringan Anti-Otoritarian (JAO) namun eksistensinya hanya dapat bertahan sampai 2008.
Dengan berbagai hambatan perjuangan, ternyata anarkisme tetap bertahan dan affinity-affinity baru mulai bermunculan. Penyebab utamanya ialah anarkis merupakan ide yang dibangun atas dasar kesadaran akan perlawanan bukan indoktrinasi. Itulah yang membuat paham anarkisme terus bertahan dan berkembang sampai saat ini.
Anarkisme, Sebuah Makna Ideologis
Anarkisme adalah sebuah ide yang menjunjung tinggi kebebasan individu, selain itu dalam prakteknya Anarkisme adalah ide yang sangat menentang Kapitalisme, ide tentang kebebasan individu, kebebasan disini adalah bebas dari penindasan dan segala bentuk kekerasan. Dalam Punk khususnya, anarkisme termanifestasi dalam bentuk-bentuk gerakan/aksi kolektif serta terkandung dalam etika DIY (Do It Yourself). Berikut ini adalah pemaparan informan tentang manifestasi nilai-nilai anarkisme dalam kehidupan dan dalam merespon kondisi sosial sekitar.