Mohon tunggu...
Rizqy
Rizqy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menonton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Sila ke-3 dalam Kehidupan Sekolah dan Kampus

30 Januari 2025   13:54 Diperbarui: 30 Januari 2025   14:58 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lima sila dalam Pancasila mencerminkan nilai-nilai fundamental yang harus diterapkan oleh setiap warga negara agar tercipta kehidupan yang harmonis dan berkeadilan.

Sebagai ideologi bangsa, Pancasila tidak hanya menjadi landasan hukum, tetapi juga nilai-nilai yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap sila memiliki makna yang mendalam dan saling berkaitan untuk membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Salah satu sila yang memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa adalah  sila ke-3 dalam Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia, menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan sehari-hari. Di lingkungan sekolah dan kampus, penerapan nilai-nilai persatuan sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan kondusif. Berikut beberapa contoh penerapan sila ke-3 dalam kehidupan sekolah dan kampus:

1. Menghormati Perbedaan dan Keberagaman

Sekolah dan kampus merupakan tempat bertemunya berbagai individu dengan latar belakang yang berbeda, baik dari segi suku, agama, budaya, maupun pandangan. Untuk menjaga persatuan:

  • Siswa dan mahasiswa harus saling menghormati perbedaan yang ada.
  • Tidak melakukan diskriminasi terhadap teman berdasarkan suku atau agama.
  • Menghargai adat dan kebiasaan teman yang berasal dari daerah lain.

2. Menjaga Kerukunan antar Siswa dan Mahasiswa

Persatuan dapat terwujud jika setiap individu menjaga hubungan baik dengan sesama. Beberapa cara untuk mewujudkannya adalah:

  • Tidak membeda-bedakan teman berdasarkan status sosial atau ekonomi.
  • Saling membantu dalam kegiatan belajar, baik dalam kelompok kecil maupun dalam organisasi.
  • Menghindari perpecahan akibat persaingan yang tidak sehat.
  • Mengajak teman yang pemalu atau baru bergabung untuk berbaur.
  • Menghindari perpecahan akibat perbedaan pandangan atau preferensi pribadi.

3. Mengikuti Kegiatan yang Membangun Solidaritas

Kegiatan yang melibatkan banyak orang dapat memperkuat rasa persatuan, seperti:

  • Mengikuti upacara bendera sebagai bentuk cinta tanah air.
  • Berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler atau organisasi yang melibatkan kerja sama antar siswa atau mahasiswa.
  • Mengikuti kegiatan bakti sosial untuk membantu sesama tanpa memandang perbedaan.

4. Mencegah dan Menolak Bullying

  • Tidak melakukan perundungan (bullying) baik secara fisik, verbal, maupun di media sosial.
  • Mendukung teman yang mengalami perundungan agar tidak merasa sendirian.
  • Melaporkan tindakan bullying kepada guru, dosen, atau pihak sekolah/kampus agar segera ditangani.

5. Mengutamakan Kepentingan Bersama daripada Kepentingan Pribadi

Persatuan bisa terganggu jika seseorang lebih mementingkan dirinya sendiri tanpa peduli dengan orang lain. Beberapa contoh sikap yang mencerminkan persatuan adalah:

  • Tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain, seperti mencontek atau merusak fasilitas sekolah/kampus.
  • Menyelesaikan perbedaan pendapat dengan diskusi yang baik tanpa menimbulkan konflik.
  • Menjaga lingkungan sekolah/kampus agar tetap bersih dan nyaman untuk semua.

6. Menghormati Guru, Dosen, dan Sesama Teman

  • Menghargai pendapat orang lain dalam diskusi dan debat akademik.
  • Tidak memotong pembicaraan atau mendebat dengan nada kasar.
  • Bersikap sopan kepada guru, dosen, dan staf pendidikan tanpa membedakan latar belakang mereka.

7. Menjaga Nama Baik Sekolah dan Kampus

Setiap siswa dan mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk menjaga citra baik institusi pendidikan mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan:

  • Berperilaku baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah/kampus.
  • Menghargai guru, dosen, dan staf akademik sebagai bentuk penghormatan terhadap lembaga pendidikan.
  • Tidak terlibat dalam tindakan yang mencoreng nama baik sekolah/kampus, seperti tawuran atau plagiarisme.

Kesimpulan

Dengan menerapkan nilai-nilai sila ke-3 dalam kehidupan sekolah dan kampus, generasi muda dapat menjadi agen persatuan yang kuat, menciptakan lingkungan belajar yang harmonis, dan turut serta dalam membangun bangsa yang lebih baik. Persatuan bukan hanya sekadar slogan, tetapi harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Persatuan dimulai dari hal kecil—dari cara kita berteman, bekerja sama, hingga cara kita menyikapi perbedaan. Jika setiap individu memahami pentingnya persatuan, maka sekolah dan kampus akan menjadi tempat yang nyaman bagi semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun