Suatu wilayah dapat dikatakan maju apabila warganya terpenuhi semua kebutuhannya. Bukan hanya kebutuhan primer saja melainkan pendidikan, kesehatan, dan lain lain. Dalam mencapai suatu negara yang maju dan rakyat yang makmur maka diperlukan pemimpin yang hebat. Pemimpin yang bijaksana, cerdas, serta peduli terhadap rakyatnya. Dan itu sudah terjadi di zaman Daulah Abbasyiah salah satunya pada masa Khalifah Harun ar-Rasyid.
Harun ar-Rasyid dilahirkan pada tahun 763 M di Rayy, Teheran, Iran. Beliau adalah keturunan dari Khalifah Al-Mahdi bin Abu Ja'far Al-Manshur yang merupakan khalifah ke tiga di Daulah Abbasyiah. Ibunya bernama Khairuzzan.Khalifah Harun Ar-Rasyid dilantik menjadi khalifah pada tahun 786 M yang merupakan khalifah ke lima pada saat itu.
Pada masa beliau memerintah, islam berada pada masa keemasannya yang disebut dengan "The Golden Age of Islam". Disebut sebagai zaman keemasan karena pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid majunya di bidang pembangunan, ekonomi, dan keilmuan dengan bukti khalifah Harun Ar-Rasyid mendirikan bangunan mewah berpusat sebagai tempat meneliti ilmu pengetahuan yang di beri nama Baitul Hikmah.
Selain ilmu pengetahuan tentu khalifah Harun Ar-Rasyid memajukan ekonomi umat islam, sehingga pada masa itu perekonomian islam berkembang pesat.Pada bidang ekonomi Harun Ar-Rasyid mendirikan Baitul Mal untuk mengurusi keuangan negara. Khalifah menunjuk wazir (mentri) yang diwakili oleh beberapa diwan.Â
Pertama "Diwan Al-Khazanah" tugasnya sebagai pembendaharaan negara. Kedua "Diwan Al-Azra'" tugasnya sebagai mengurus kekayaan negara seperti emas, perak, tembaga, besi, kekayaan alam, dan pertanian. Ketiga "Diwan Khazain As-Siyah" yang bertugas bertanggung jawab atas kesejahteraan tentara termasuk ketika terjadi perperangan.Â
Pada masa sekarang ini kita kenal sebagai mentri keuangan yang mana pengeluaran ataupun pemasukan uang negara dilakukan oleh menteri keuangan.
Daulah Abbasyiah memberikan  peluang yang besar terhadap ekonominya, dengan mencurahkan keuangan negara di beberapa faktor, berikut faktornya adalah
1. Pertanian
Abbasiyah letak secara biografis merupakan daerah yang subur, khalifah menyadari akan hal itu bahwa pertanian adalah sumber pendapatan negara, jadi khalifah memfasilitasi para petani dengan membuka sekolah pertanian untuk menganalis sifat sifat tanah dan tanaman yang di tanam sesuai iklim.karya penting tentang penanaman pengelolaan tanah di tulis oleh Ibnu Washiyyah yang berjudul "Al Filalah Al Nabatiyyah".
2. Perindustrian
Khalifah Abbasiyah memberi dukungan kuat terhadap usahawan agar bisa menceburkan diri ke dalam perindustrian untuk menjaga keseimbangan perniagaan. Beberapa bidang perindustrian yang dilakukan masyarakat pada saat itu adalah