Mohon tunggu...
Asy Syauqi
Asy Syauqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Mas-mas biasa dari Tegal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Santri, Mau Jadi Apa?

22 Oktober 2024   03:11 Diperbarui: 22 Oktober 2024   03:38 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

22 Oktober diperingati menjadi Hari Santri Nasional, sebuah penghormatan terhadap peran santri dan ulama dalam mempertahankan dan membela Negara Kesatuan Republik Indonesia, dilatari oleh peristiwa Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy'ari.

Namun, apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata 'santri? tidak sedikit masyarakat yang mengaitkannya dengan peci, sarung, kitab kuning, dan sosok sederhana yang tinggal di pesantren. Tentu, hal itu tidak salah. Akan tetapi jika kita menarik lebih dalam, makna santri begitu luas.

Di balik pandangan tersebut, santri merupakan salah satu garda terdepan dalam menjaga tradisi, moral, dan nilai-nilai ajaran agama.

Santri juga merupakan agen perubahan yang kehadirannya mampu membawa angin segar di tengah kehidupan bermasyarakat.

Di sisi lain, siapa bilang santri hanya bisa menjadi kiai atau ustaz? Tentu, santri mampu berkiprah di semua lini.

Hal ini tidak lain sebagai respon untuk menjawab tantangan zaman yang kian meningkat. Dan hal ini sudah banyak dibuktikan dengan adanya tokoh-tokoh besar yang sukses.

Misalnya, KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Ahmd Dahlan, sosok ulama dan pahlawan nasional, Gus Dur, salah satu presiden dari kalangan santri, Habib Husain Ja'far al-Hadar seorang influencer terkenal saat ini, Habiburrahman El-Shirazy, penulis novel romansa, dan masih banyak tokoh-tokoh besar lainnya yang lahir dari kalangan santri.

Aksi Santri untuk Negeri, Isi Semua Lini

1. Pendidik

Mungkin sudah bukan rahasia lagi, banyak santri yang berkiprah sebagai pendidik. Entah itu menjadi kiai, ustaz, guru, atau tenaga pendidik lainnya.

Hal ini tidak lain karena bekal agama dan pengalaman yang didapatkan ketika berada di dunia pesantren. Sangat banyak sekali cendekiawan muslim yang berangkat dari kalangan santri, dengan keilmuannya yang diakui di kancah internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun