PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK UMKM DESA SADANG
Desa Sadang merupakan salah satu desa yang memiliki beberapa UMKM yang masih membutuhkan bimbingan di Kabupaten Sidoarjo. Mata pencaharian masyarakat Desa Sadang sebagian besar adalah mayoritas pekerja, akan tetapi, masih banyak mata pencaharian lain yang dapat kita jumpai di Desa Sadang ini seperti halnya petani yang juga mendominasi dan beberapa warung kaki lima.
Produk-produk UMKM yang dihasilkan oleh pengusaha di Desa Sadang ini tidak ketahui oleh banyak orang, seperti keripik pisang, Jamu, dan lain sebagainya bahwa produk tersebut diproduksi oleh pengusaha desa sadang. Beberapa pengusaha di Desa Sadang mungkin sudah ada yang mempromosikan produknya melalui media sosial atau dengan bantuan aplikasi belanja online.
Pada tahun 2020 hingga 2021 dapat dikatakan UMKM yang dimiliki Desa Sadang semakin bertambah, akan tetapi produksi di Desa Sadang semakin menurun dikarenakan terkena dampak dari Covid19. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kendala yang dialami oleh UMKM yang ada di Desa Sadang ini ialah berkaitan dengan kendala pemasaran.
Maka dari itu kami mahasiswa KKN-T kelompok 03 pengabdian masyarakat di Desa Sadang berencana membantu mengembangkan dan membangkitkan kembali UMKM yang ada di Desa Sadang melalui media digital dengan membuatkan titik lokasi di aplikasi Google Maps.
Pembuatan titik lokasi ini dibuat pada UMKM yang belum memiliki titik lokasi dengan jelas dan belum diketahui banyak orang. Dengan harapan para konsumen dapat langsung mengunjungi dengan tepat dan menemukan titik lokasi UMKM.
Salah satunya UMKM yang dimiliki seorang sepasang suami istri Bapak Tri Atmoadi dan Ibu Aini yang beralamat di RT 03 RW 01 Desa Sadang, Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.
Usaha ini telah dijalani sejak tahun 2017 yang memiliki keinginan memperangi minuman kemasan dan minuman sashet yang biasanya anak kecil membeli sehingga beliau memiliki ide menjual berbagai produk minuman jamu sinom yang diproduksi sendiri.
Awal proses pembuatan macam Jamu Sinom ini diproduksi hampir setiap hari dengan ukuran panci yang sedang, dan cara penyimpanan menggunakan lemari es yang dititipkan kepada saudara-saudaranya karena bu Aini tidak memiliki lemari es yang ukuran besar. Lambat tahun pembuatan macam jamu sinom ini menggunakan panci yang ukuran yang cukup besar dari awal sebelumnya.
Jadi si pemilik membuat stok barang dengan jumlah yang cukup banyak dan membuat sesuai pesanan dengan cara penyimpanan menggunakan Lemari Es yang cukup besar.
Jumlah orderan awal yang diterima Bu Aini cukuplah banyak karena cara pemasaran produk melalui pelanggan yang memiliki hajatan dan menitipkan ke warung warung setempat, untuk pelanggan baru mendapatkan info dari postingan penjual. Harganya juga terjangkau mulai Rp. 3.000,- sampai Rp. 15.000.- dengan berbagai macam kemasan botol.
Dengan adanya Program kerja unggulan UMKM ini, kami membantu Bu Aini membuat akun social media untuk lapak menjual berbagai macam jamu sinom ini, seperti Facebook dan instagram. Selain itu kami membantu Bu Aini memasang Google Maps agar mudah dicari dan dijangkau, dan kami juga membantu Bu Aini memasang banner di depan rumah beliau agar semakin dikenal oleh masyarakat sekitar.
“Saya berterima kasih sudah dibuatkan social media dan dipasangkan google maps untuk mempermudah penjualan produk yang saya buat sehingga pelanggan saya juga mudah untuk mencari atau membeli secara langsung dirumah, karena selama ini pelanggan saya tidak tahu alamat saya meskipun sudah diberitahu dan kebanyakan masih tersesat agak jauh dari rumah. Tutur bu Aini” (Elly & Vio)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H