Mohon tunggu...
rizqi pratama argyanto
rizqi pratama argyanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - mahasiswa

informasi seputar otomotif, fotografi, dan videografi

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Tren Modifikasi Mobil Diesel "Cumi-Cumi Darat"

21 November 2024   21:24 Diperbarui: 21 November 2024   21:34 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Instagram @rizqi_argyanto

Pemasangan Turbocharger Besar
Dengan turbocharger yang lebih besar, suplai udara ke ruang bakar meningkat, menghasilkan daya tambahan. Tapi kombinasi dengan bahan bakar berlebih sering kali menjadi penyebab asap hitam.

  • Ban dan semi-slick
    Selain modifikasi mesin, tampilan luar juga menjadi perhatian. Ban lebar dan velg bergaya racing sering dipilih untuk menciptakan kesan kokoh.

  • Sumber : Instagram @rizqi_argyanto
    Sumber : Instagram @rizqi_argyanto

    Kontroversi dan Tantangan

    Meski dianggap menarik oleh sebagian komunitas, tren ini menuai kritik dari berbagai pihak. Asap hitam yang dihasilkan kendaraan "cumi-cumi darat" menjadi masalah lingkungan karena meningkatkan polusi udara. Selain itu, tren ini juga berisiko melanggar peraturan lalu lintas terkait emisi kendaraan.

    Pemerintah Indonesia telah memberlakukan standar emisi, seperti Euro 4, untuk menekan dampak buruk polusi kendaraan bermotor. Tren ini jelas bertolak belakang dengan upaya tersebut dan dapat memicu sanksi bagi pemilik kendaraan yang tidak sesuai standar.

    Alternatif Modifikasi Diesel yang Ramah Lingkungan

    Sebagai respons terhadap kritik, beberapa komunitas modifikasi mulai mengarahkan tren ke arah yang lebih ramah lingkungan, seperti:

    • Mengoptimalkan performa mesin tanpa menghasilkan asap berlebih.
    • Menggunakan teknologi seperti DPF (Diesel Particulate Filter) untuk menyaring partikel dari gas buang.
    • Mengutamakan estetika eksterior daripada modifikasi mesin yang merugikan lingkungan.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
    Lihat Otomotif Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun