Mohon tunggu...
Muhammad Rizqi Gumilar
Muhammad Rizqi Gumilar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

senyum trus....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pusaran Rindu

2 April 2013   04:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:53 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku pun tersenyum membalas sapaannya. Ia terlihat gagah sekali, nampak garis wajahnya mirip dengan bidadari bumi pujaan hatiku.

"Saya pakle-nya Yunie, dalam perjalanan tadi Yunie menitipkan sebuah surat untuk Mas Rizqi." Ia nampak tersenyum riang. Seperti halnya diriku, segurat rasa bahagia aliri jiwaku.

"Oh iya, Pakle. Matur nuwun." Aku pun segera meninggalkan keluarganya. Aku tak kuasa menahan gairah maha dahsyat untuk segera membaca surat darinya. Sambil berjalan keluar, kubuka perlahan surat indah nan wangi itu. Nampak tiga baris kalimat. Hanya itu.

"Mas, terima kasih atas kejujuranmu."
"Aku pun sepertimu menanggung beban rindu padamu selama dua belas tahun."
"Terima kasih"

Hanya itu. Tentu saja aku tidak puas. Tapi, ternyata tanpa kuduga, ia pun menaruh hati padaku.

Rasa bahagia segarkan jiwa sepiku. Walaupun hatiku bertanya-tanya, kenapa ia membalas dengan sebuah surat hanya untuk tiga bait itu? Padahal sebuah sms lebih efektif dan efisien.

Ah, wanita terkadang tak mudah diterka. Aku lupa. Tapi... Kenapa isi suratnya hanya sebatas itu. Aku pikir terlalu singkat nan simpel untuk sebuah surat cinta. Hmhm.. Apa yang salah?..

Kutepuk kening tirusku. Bukankah aku hanya mengatakan seluruh rasa hatiku padanya. Tidak sedikitpun aku membahas komitment atau niatan hatiku untuk meminangnya.

Duh bodohnya diriku, tertipu ketakutan dan keminderan diriku sendiri. Sebuah pelajaran berharga kudapatkan,"Jangan pernah takut untuk mencoba jika kita tak pernah tahu hasilnya"

Kususuri jalan ibukota yang mulai terik. Harapku, semoga ia kembali.

( Inget y, ini teh imajinasi liar alias fiksi belaka, pake nama "rizqi" sengaja biar lebih seru aj )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun