Mohon tunggu...
Rizqi Limited
Rizqi Limited Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

ekonomi syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemerintahan Umar Ibnu Abdul Aziz Masa Keemasan

2 November 2023   23:43 Diperbarui: 2 November 2023   23:45 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Salah satu pemimpin terbaik di dunia adalah Rasulullah SAW. Bahkan seorang ilmuwan non-muslim menempatkan namanya di nomor satu dari 100 orang terpenting di dunia. Tidak hanya orang non-muslim yang mengakui kepemimpinan beliau, tetapi juga kita yang beragama Islam mengakui diri kita sebagai pengikutnya. Oleh karena itu, orang-orang yang beragama Islam harus mencontohkan sifat-sifatnya sebagai pemimpin, manusia yang sempurna, dan Nabi dan Rasul Allah. Bahkan setelah dia meninggal, pengaruh beliau terus berlanjut. Selama Dinasti Khulafaur Rasyidin, Dinasti Umayyah, Dinasti Abbasiyyah, dan lainnya, pengaruh mereka terus berlanjut.

Muawiyyah bin Abu Sofyan, seorang politikus, tentara, dan sahabat Nabi yang dianggap menulis wahyu, diangkat sebagai gubernur Syiria selama hampir dua puluh tahun selama pemerintahan Umar bin Khattab dan Usman bin Affan. Dia juga diangkat sebagai Amir al Bahr, atau putra laut, selama pemerintahan khalifah Usman bin Affan, yang menguasai wilayah Syiria hingga Laut Tengah. Semua kontribusi ini menyebabkan terbentuknya Dinasti Umayah Timur.[6] Catatan ini sangat mendukung Muawiyyah dalam memperoleh hegemoni politik di Syiria untuk membangun Dinasti Umayyah yang didasarkan pada masyarakat rasional, yang akan kuat dalam kemajuan politiknya berikutnya.

Suatu negara dapat dianggap maju dan berkembang hanya jika tingkat kesejahteraan rakyatnya dapat dicapai dengan baik. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan melakukan kemajuan dan perkembangan di bidang ekonomi. Ekonomi telah berkembang sejak zaman Rasulullah Saw. Kemudian, selama pemerintahan Bani Umayyah, terjadi transformasi yang luar biasa dalam banyak hal.

Pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, kemajuan negara dan kesejahteraan masyarakat Bani Umayyah mencapai puncaknya. Meskipun kepemimpinannya singkat, ia telah melakukan banyak hal untuk membangun peradaban Islam dan memperbaiki ekonomi. Ini jelas tidak terpengaruh oleh kebijakan ekonomi Umar bin Abdul Aziz, yang sangat berbeda dari kebijakan khalifah Bani Umayyah sebelumnya. Fokus utama para khalifah sebelum Umar adalah mempertahankan otoritas mereka dan mementingkan pribadi keluarga untuk menguasai kekayaan mereka. Sedangkan kebijakan Umar adalah kesejahteraan rakyat yang menjadi prioritasnya.

Kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz adalah subjek utama tulisan ini. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa selama masa kepemimpinannya, umat muslim dapat hidup sejahtera dan sektor ekonomi berkembang dengan cepat, sehingga semua kebutuhan mereka terpenuhi secara merata.

BIODATA  UMAR IBNU ABDUL AZIS

Tempat kelahiran Umar Bin Abdul Azis adalah Yasrib. Namun, setelah kedatangan Nabi Muhammad SAW, kota itu diubah menjadi Madinatun Nabi atau Kota Nabi, dan sekarang disebut Madinah Al-Munawwarah. Umar dilahirkan pada tahun 63 H/682 M dengan nama lengkap Abu Hafs Umar Bin Abdul Azis Bin Marwan Bin Hakam Bin As Bin Umayyah Bin Abd. Syam. Dia adalah keturunan Khulafaurasyidin yang kedua, Umar Bin Khatab RA, karena ibunya bernama Laila Ummu Asim Bin Umar Bin Al-Khatab.

Khalifah Umar bin Abd. Aziz terkenal sebagai orang yang saleh, adil, dan anti kekerasan. Dia melarang mengolok-olok Ahlul Bait. Mereka sangat menghormatinya sehingga daulah Abbasiyah, musuh daulah Umayyah, akan membongkar kuburan semua khalifah Umayyah kecuali kuburannya. Dia sebanding dengan keadilan dan kezuhudannya dengan kakeknya, Umar bin Khattab, menurut kaum Muslimin.

ZAMAN KEEMASAN PEMERINTAHAN DINASTI UMAYYAH

Selama pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, Dinasti Umayyah mencapai keemasan. Di antara tindakan besar yang dilakukannya selama pemerintahannya adalah mengembalikan semua harta yang dimilikinya ke Baitul Mal dan memberikan kebebasan kepada orang-orang dari agama lain untuk beribadah sesuai dengan keyakinan mereka.

Selama pemerintahannya, dia mengembalikan ajaran Islam secara menyeluruh. Pembenahan dilakukan di berbagai bidang. Pertama, dia dan keluarganya menyerahkan seluruh harta mereka yang tidak layak kepada kaum muslimin dengan memasukkannya ke dalam Baitul Mal. Ini termasuk tanah perkebunan di Maroko, tunjangan di Fadak, Mukaedes, Yaman, Jabal al-Wars, dan Yamah, dan bahkan cincin berlian yang Al Walid berikan kepadanya. Selama pemerintahannya, Umar bin Abdul Aziz tidak pernah mengambil apa pun dari Baitul Mal, termasuk pendapatan fai yang seharusnya diberikan kepadanya.

Umar mendistribusikan zakat untuk menghilangkan kemiskinan rakyatnya. Itu juga digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global. Pada masa singkat pemerintahannya, dia telah berhasil mengatasi kemiskinan, kemelaratan, dan kesulitan hidup; dia telah membuat rakyatnya kaya dan makmur. Orang-orang yang ingin mengeluarkan zakat terpaksa mencari orang-orang yang harus menerimanya, tetapi mereka tidak menemukannya, jadi mereka terpaksa kembali ke rumah mereka dengan zakat yang ingin mereka bagikan.

Di bidang politik, dia berkolaborasi dengan kaum Khawarij untuk mencegah mereka mengambil tindakan kekerasan seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Dia memerintahkan agar khutbah Jum'at Ali dihentikan agar dia mendapat simpati orang Syi'ah.

Umar menghentikan penggunaan istilah mawali dalam pemerintahannya, yang selama ini meresahkan orang Islam bukan Arab karena dianaktirikan dalam pemerintahan, dengan mensejajarkan bangsa Arab dan bukan Arab sebagaimana dalam Islam.

1.Kebijakan ekonomi yang adil 2. Kebijakan pengelolaan keungan publik atau baitul mal Kebijakan ekonomi yang adil adalah faktor-faktor yang sangat mempengaruhi kemajuanya dan kesejahteraan umar

Kesejahteraan rakyat benar-benar terjamin selama pemerintahan Umar bin Abdul Aziz. Ada laporan bahwa aset zakat tidak diberikan karena tidak ada orang yang membutuhkannya yang berhak untuk menerimanya. Kekayaan kekhalifahan Islam tersebar secara merata di Basrah dan Irak, serta di Afrika.

Menetapkan sistem ekonomi bebas; mengatur pendapatan negara; kebijakan moneter; manajemen lahan pertanian; memperbaiki kedzaliman ekonomi masa Kholifah sebelumnya; meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara; dan menerapkan manajemen zakat yang sesuai dengan syari'at.

Baitul Mal adalah lembaga keuangan publik yang dipimpin oleh pemerintah Umar bin Abdul Aziz. Ini bukanlah lembaga swasta atau privat, melainkan lembaga yang mengawasi semua uang yang dimasukkan dan dikeluarkan oleh negara Islam (Khilafah).

Dalam pengertian ini, Baitul Mal telah digunakan sepanjang sejarah Islam sejak masa Rasulullah, dan kemudian diteruskan oleh para khalifah setelahnya, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan lainnya, hingga Khilafah di Turki runtuh pada tahun 1924.

Pengelolaan Baitul Mal pada masa Umar bin Abdul Aziz berbeda dengan masa-masa khalifah sebelumnya. Dia meningkatkan kehidupan rakyatnya dengan melakukan reformasi di berbagai bidang.

  • 1.. Sumber-sumber Penerimaan Baitul Mal terdiri dari: a. Zakat b. Jizyah c. Kharaj d. Usyur e. Ghanimah dan Fai f. Pajak (dharibah) 2. Kebijakan Pengeluaran atau Alokasi Baitul Mal

Pengeluaran Baitul Mal: Selama pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, banyak uang dari Baitul Mal digunakan untuk kebaikan rakyat. Oleh karena itu, setiap pemasukan Baitul Mal selalu berusaha untuk segera memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkannya. Kebijakan pengeluaran Baitul Mal biasanya dikategorikan menjadi dua jenis: untuk kepentingan negara dan untuk kepentingan masyarakat umum. Umar bin Abdul Aziz selalu mempertimbangkan nasib orang miskin, fakir miskin, janda janda, dan anak yatim. Baitul Mal tidak boleh mengambil tindakan yang tidak adil dalam pengelolaannya karena semua pengeluarannya dapat dilihat oleh semua orang.

1. Pengeluaran Baitul Mal: Rakyat merasakan dampak kebijakan Umar bin Abdul Aziz secara langsung, seperti peningkatan kesejahteraan rakyat, peningkatan daya beli masyarakat, penurunan jumlah orang miskin, penurunan pajak karena banyaknya orang yang masuk Islam, dan lainnya.Terciptanya Keamanan dan Keamanan Sosial: Namun sayangnya, pemerintahan Umar hanya berlangsung dua tahun lima bulan dan terjadi karena tekanan yang kuat dari Khalifah Umar terhadap Bani Umaiyah karena ia telah mengambil kembali harta benda yang telah mereka kuasai sebelumnya. Ada cerita bahwa Umar diracun oleh pembantunya, yang kemudian sakit dan meninggal pada bulan Rajab tahun 101 H. Namun, Umar telah berhutang budi kepada

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun