Mohon tunggu...
Rizqi Kajayaan Tri Putra
Rizqi Kajayaan Tri Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Sarjana

Saya adalah penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jembatan Budaya Indonesia dan Jepang

15 Juni 2024   14:09 Diperbarui: 15 Juni 2024   14:09 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senshuuraku Banzai JKT48 (Sumber: JKT48)

Setelah melewati hari yang cukup melelahkan, cara yang paling baik untukku dapat kembali “re-charge” energi tubuh adalah dengan melihat tontonan yang bagiku menyenangkan. 

Seperti halnya menonton film, pergi melihat konser, atau sekadar menonton teater. Pada saat yang sama aku teringat memiliki 1 tiket menonton teater JKT48 melalui aplikasi Showroom Official mereka.

Ketika itu saya menonton pertunjukan setlist legendaris dari 48group yaitu setlist ingin bertemu yang pertama kali melakukan shonichi pada 7 Oktober 2007. 

Saat ini JKT48 adalah satu satunya Grup Idol terbesar di Indonesia. Tak heran, mereka mempunyai sekurangnya 15 Juta Fans yang menamai mereka FJKT48 termasuk saya sendiri dan sekurangnya 28 Juta Fans Far diluar pulau jawa dan luar negeri.

Iseng-iseng setelah selesai menyaksikan setlist ingin bertemu yang dibawakan oleh trainee JKT48, saya mencari informasi lebih lanjut tentang Magic Hour yaitu Single Original terbaru mereka. Single itu rilis pada tanggal 9 Mei 2024. Dicarilah oleh saya melalui Youtube tentang single ini dengan ketikan “Magic Hour” dan ternyata muncul senbatsu member pada single ini dengan Zee JKT48 dan Marsha JKT48 sebagai Double Center. Ketika saya mendengarkan musiknya terbenak dalam pikiran saya bahwa lagu ini memiliki genre musik Japanese Pop (J-POP). Tidak diragukan menjadi Single Original terpopuler dari JKT48 sebab mencapai 1 juta views dalam 2 hari tayang di Youtube, hal ini menandakan bahwa banyak orang di Indonesia yang masih menyukai genre music J-POP.

Kehadiran musik J-Pop di Indonesia tak lain akibat dari globalisasi, namun lebih tepat sebagai japanisasi. Japanisasi, Penjepangan, atau japanifikasi adalah proses budaya jepang dalam mendominasi, berasimilasi, atau mempengaruhi budaya lain.

Graduation Concert Shani JKT48 Last Voyage (Sumber: JKT48)
Graduation Concert Shani JKT48 Last Voyage (Sumber: JKT48)

Jepang adalah negara dengan kekuatan soft power namun bisa berdiplomasi dengan baik. Jepang itu memanfaatkan budaya negaranya untuk berdiplomasi ke luar negeri. Salah satu instrumennya adalah grup idol asal Tokyo Bernama AKB48. Pada 2011 AKB48 membuat sister group yang berlokasi di Jakarta dengan nama Jakarta48 (JKT48).

Akimoto Yasushi (Sumber: Japanese Station)
Akimoto Yasushi (Sumber: Japanese Station)

Akimoto Yasushi, total produser 48 grup menyatakan bahwa JKT48 akan “menjembatani antara Indonesia dan Jepang” alih alih menjadi jembatan, JKT48 tampil sebagai diplomat budaya jepang.

Dalam konteks kewarganegaraan hal ini dinilai sebagai dampak dari globalisasi yang masif terjadi di Indonesia. Sama seperti music, budaya hal lain pun memiliki segmentasi tersendiri di Indonesia. Perlu kita pahami, bahwa memang benar jika sudah terlalu spesifik pada suatu wilayah, maka itu akan berbahaya.

Senshuuraku Banzai JKT48 (Sumber: JKT48)
Senshuuraku Banzai JKT48 (Sumber: JKT48)

Melalui Pendidikan kewarganegaraan yang pada dasarnya memiliki tujuan yaitu untuk mencetak generasi muda yang mempunyai rasa tanggung jawab atas keselamatan dan kejayaan tanah airnya. Rasa tanggung jawab yang dimiliki generasi penerus ini akan tercermin dalam partisipasi aktifnya dalam pembangunan seperti, menyaring dan memilah pengaruh-pengaruh globalisasi yang masuk, dapat mengambil pembelajaran dan sisi positif serta dapat menyaring setiap hal yang memang kurang sesuai dengan nilai dan moral bangsa.

Sebagai warganegara yang baik, tidak salah kita menerima budaya dari luar. Namun jangan sampai kita melupakan budaya sendiri.

Rizqi Kajayaan tri Putra

Mahasiswa S1 PPKn FPIPS UPI Bandung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun