Mohon tunggu...
Rizqika Ghina Salsabila
Rizqika Ghina Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Jurusan Bimbingan dan Konselimg

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Empati Sebagai Kunci: Dukungan Untuk Kesehatan Mental Orang Lain

2 Januari 2025   20:30 Diperbarui: 5 Januari 2025   20:58 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empati Sebagai Kunci Memahami Orang Lain (Sumber foto: Pinterest)

Di era modern saat ini kesehatan mental banyak diperbincangkan di masyarakat. Salah satu cara ampuh untuk menciptakan empati adalah dengan membangun lingkungan yang positif dan mendukung. Lingkungan yang peduli dan positif tidak hanya menciptakan ruang amandan nyaman bagi individu untuk berbagi perasaan, pikiran, cerita, dan pengalamanya. Namun juga mendukung pertumbuhan pmental psikologis seseorang.

Dukungan sosial atau lingkungan sekitar yang dapat menerima individu saat mereka tergabung dalam forum atau komunitas yang positif harusnya dapat menjaga kesehatan mental anggotanya. Jika sebuah komunitas atau forum memiliki interkasi sosial yang positif, hangat, aman, dan nyaman. Individu akan merasa memiliki tempat atau rumah yang nyaman dan mereka dapat menjadi dirinya sendiri tanpa berpura-pura atau takut untuk dihakimi. Sebaliknya, jika individu berada dalam lingkungan yang kurang baik atau negative mereka akan cenderung menjadi pendiam dan kurang terbuka.

Empati adalah kemampuan  seseorang untuk memahami, merasakan, dan berbagi perasaan atau pengalaman orang lain secara emosional. Empati menjadi salah satu komponen atau metode yang sangat penting dalam membangun hubungan yang kuat, saling mendukung, dan penuh pengertian dalam sebuah lingkungan. Seseorang cenderung merasa aman, dihargai, dan diterima ketika orang lain memahami dan memahami perasaannya. Dukungan yang terus menerus dipupuk dan diberikan kepada setiap individu, akan berdampak positif pada kesehatan mentalnya. Oleh karena itu, terlibat dalam komunitas yang peduli penting bagi setiap orang karena membantu menjaga kesehatan mental agar tetap seimbang dan stabil bagaimanapun kondisinya.

Ketika kita memiliki rasa empati yang sangat tinggi terhadap lingkungan yang ada disekitar, hati akan jauh merasa lebih tenang. Menghargai orang lain juga berarti mengahrgai diri kita sendiri.  Empati bukanlah suatu bakat, melainkan keterampilan yang bisa  dipelajari dan dapat terus dikembangkan.  Dengan memiliki rasa empati yang tinggi kita dapat memupuk hubungan sosial yang  damai dan harmonis. 

Kalian penasaran ga sih macam-macam empati itu ada berapa?Yuk kita simak penjelasan berikut!

1. Empati kognitif 

Empati kognitif adalah kemampuan seseorang untuk memahami pandang, perasaan, dan pikiran orang lain secara rasional tanpa harus melibatkan emosional yang ada dalam diri kita. Seeorang dengan empati ini dapat mengenali apa yang orang lain rasakan atau pikirkan, namun tidak selalu merasakan emosi tersebut secara langsung. Contohnya, ketika seorang perawat memahami rasa takut pasien saat akan disuntik. Perawat dapat memahami perasaan pasien menggunakan empati kognitif, dengan memberikan dukungan dan menenangkan tanpa harus ikut merasakan kecemasan tersebut. 

2. Empati afektif 

Empati afektif merupakan kemampuan seseorang untuk dapat memahami dan merasakan emsional orang lain secara mendalam sehingga dapat memberikan respons yang sesuai dengan keadaan emosi orang tersebut. Contoh dari empati afektif ini adalah ketika kekasih merasa sedih, kita sebagai kekasih yang memilki empati afektif tidak hanya cuku menegerti saja. Namun, dengan kesdaran penuh kita akan memberikan dukungan agar kekasih kita dapat merasa didengar.

3. Empati somatik 

Empati somatik adalah jenis empati yang dimana seseorang secara fisik dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Misalnya, ketika kita melihat orang  lain merasakan rasa sakit, secara tidak langsung kita juga merasakan hal yang sama. 

Dari macam-macam empati diatas apa kamu pernah menerapkan salah satu yang sudah disebutkan? Contohnya kecilnya saja, ketika kita berada dalam lingkungan yang kurang menerima diri kita apa adanya, kita cenderung lebih diam. Lingkungan tersebut akan berdampak pada penurunan kepercayaan diri kita untuk mengungkapkan suatu pendapat atau perasaan, energi kita akan cepat terserap ketika kita tidak berada pada lingkungan yang tepat. Sebaliknya, jika kita dalam forum atau lingkungan yang positif , hal itu justru membuat diri dapat merasa nyaman, kita akan lebih ekspresif atau terbuka dengan sendirinya. Selain itu, kita sebagai manusia juga harus memliki rasa empati yang tinggi. Saat kita menjumpai teman dikucilkan dalam lingkup sosialnya, sebagai teman kita perlu menunjukkan rasa empati, jangan langsung menjauhi namun lebih baik bertanya dulu apa yang membuatnya dijauhi oleh sekitrnya. Kita dapat memupuk rasa empati melalui beberapa cara. Yuk! Simak bebrapa cara yang dapat kita lakukan untuk memupuk rasa epati kita terhadap orang lain. 

1. Menghargai dan menghormati orang lain

Tunjukkan sikap menghormati orang lain. Hindari perilaku perundungan atau menjudge orang. Selain itu, hargai pula segala pendapat dan berusahalah menjadi pendengar yang baik. Jika kita dapat menjadi pendengar yang baik untuk orang lain, maka kedepan tentu kita akan menerima imbal baliknya baik dari orang tersebut maupun orang lain. 

2. Membantu Individu untuk Mengenali Perasaannya 

Terkadang orang lain hanya perlu tempat untuk becerita, kita dapat memberi rasa nyaman kepada mereka dengan cara mendengarkan apa yang mereka sampaikan. Jangan beri kata-kata yang membuat orang lain merasa kurang didengarkan. Buat mereka nyaman untuk bercerita kepada kita. 

3. Memposisikan diri terhadap Keadaan Orang Lain 

Dalam hal ini kita dapat memberikan rasa empati yang besar terhadap seseorang. Dengan memposisikan diri sebagai orang tersebut,  kita akan masuk dalam kondisinya. Sehingga empati dapat muncul dengan sendirinya. 

4. Melakukan Komunikasi Tatap Muka

Pada komunikasi tatap muka, hal yang sangat diperhatikan biasanya adalah kontak mata. Ketika mata kita mengarah atau menuju kepada orang lain, hal tersebut dapat menunjukkan karakter kita sebagai orang yang kurang tertarik atau kurang berempati terhadap orang lain. Orang yang kita ajak bicara dapat berfikir bahwa kita bersikap tidak peduli dan bodoamat terhadap apa yang ia rasakan. Kita dapat berlatih kontak mata dengan cara menatap lawan bicara kita dengan sungguh-sungguh. Ingat ya readers!jangan sampai lawan yang kita ajak bicara merasa terintimidasi.

5. Good Listener atau Pendengar yang Baik 

Salah satu ciri individu dengan empati dan kepedulian tinggi adalah kemampuannya dalam mendengarkan orang lain. Seseorang yang memiliki kemampuan mendengar dengan baik tidak suka memotong ucapan apalagi basa-basi. Sebagai pendengar yang baik kita juga harus mampu memahami perasaan orang lain ketika mereka bercerita. Mungkin setalah kita memndegar bebrapa cerita yang diungkapkan kita bisa memberikan saran atau semangat kepada oang tersebut dan mereka merasa memiliki dukungan dari orang-orang disekitarnya. 

Empati dapat dimulai mulai dari diri kita sendiri. Kita dapat menjadi pribadi atau individu yang lebih baik dan positif dari sebelumnya. Setelah kita bisa untuk meningkatkan empati pada diri sendiri, cobalah untuk berempati terhadap sesaam atau orang disekitar kita. Cara-cara diatas juga dapat membantu menjaga Kesehatan mental diri sendiri dan juga orang lalin. Cara-cara diatas juga dapat membantu menjaga Kesehatan mental diri sendiri dan juga orang lalin.Dengan hal itu empati dapat berkembang dengan seiring berjalannya waktu. Kita dapat memupuk empati setiap harinya, mulai dari cara yang sederhana.

https://bk.fip.unesa.ac.id

 

Refrensi 

https://fpsi.untar.ac.id/2024/12/02/caring-community-kunci-menciptakan-kesehatan-mental-yang-lebih-baik/

https://kumparan.com/info-psikologi/7-cara-menumbuhkan-rasa-empati-agar-lebih-peduli-21RsbxvlroE

https://hellosehat.com/mental/empati/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun