"What a child can do in cooperation todat he can do alone tomorrow" -- Vygotsky
Bagi GenZ, pasti sudah ga asing lagi dengan kalimat "Yuk Bisa Yuk". Sebuah bentuk kalimat motivasi untuk melawan rasa malas yang dihadapi. Kalimat ini sering muncul berseliweran di sosial media Tiktok maupun Instagram. Tak heran jika berjumpa teman yang sedang kesusahan, bentuk dukungannya dilakukan dengan mengucapkan "Yuk Bisa Yuk". Atau bisa juga menyemangati diri sendiri.
Namun bagi sebagian orang, kalimat "Yuk Bisa Yuk" tidak bisa menjadi pecutan yang amat berasa jika hal ini dilakukan secara sendiri atau online. Banyak faktor-faktor motivasi tersebut sehingga tidak sampai memantik inti gairah belajar sesungguhnya. Termasuk aku yang semester ini banyak banget tugas yang belum dikerjain. Huhuhu.
Mungkin ada peribahasa yang mirip dengan keadaan ini, yaitu peribahasa "Mati Segan, Hidup tak Mau". Tak ada semangat untuk mengerjakan tugas, namun takut juga kalau misalnya ga lulus. duh semoga kaum-kaum seperti aku segera mendapat hidayah untuk bangkit dari keterpurukan. Aamiinn
"Yuk Bisa Yuk" ternyata konsepnya udah diteliti sama Mas Vygotsky dari bertahun-tahun lalu, cuma bahasanya aja diubah menjadi lebih gaul dan mudah oleh netizen indonesia
Menarik nih! Kalau Artikel Pak Piaget sebelumnya mengemukakan, bahwa seseorang itu belajar berdasarkan pengetahuan yang ia lakukan sendiri, namun hal itu ditangkis oleh Mas Vygostky ini, dengan menyatakan bahwa seseorang itu untuk mengembangkan pengetahuannya membutuhkan bantuan oleh orang-orang sekelilingnya.
Jadi Mas Vygotsky ini sudah melakukan penelitian yang mencapai kesimpulan bahwa kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dapat dikembangkan pengetahuannya dengan bantuan orang-orang disekelilingnya. Nah Mas Vygotsky menekankan khusus pada perkembangan bahasa, lingkungan bukan hanya sebagai eksperesi dari pengetahuan dan pikiran aja, namun lingkungan juga memiliki makna yang esensial untuk belajar dan berpikir untuk mengenal dunia lebih luas.
Penting banget nih buat kita punya mentor dalam di kehidupan, baik itu guru, kakak kelas, maupun orang yang kita anggap sebagai orang yang bisa ngebuat kamu bisa terus berkembang.
Ngomong-Ngomong soal "berkembang", Mas Vygotsky yakin banget nih manusia itu punya tingkatan perkembangan, jadi dia ngebaginya jadi dua tingkat. Pertama, Perkembangan Aktual. Kedua, Perkembangan Potensial. Maksudnya gimana tuh Perkembangan Aktual dan Potensial?
Jadi gini. Perkembangan aktual disini kita akan kasih contoh yaitu anak usia 7 tahun yang sudah bisa melakukan penjumlahan ratusan. Perkembangan aktual ini artinya perkembangan yang ketika individu tersebut sudah mampu untuk melakukan suatu hal secara mandiri.
Lalu kalau potensial? Kalau perkembangan potensial kita kasih contoh adalah anak usia 7 tahun yang belum bisa melakukan perkalian 1-10, Namun memiliki potensi bisa jika di ajarkan. Maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan potensial ini merupakan sebuah tingkatan kognitif anak yang dapat dicapai jika dibantu dengan orang lain (dalam hal ini guru)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!