"Manusia terus belajar, namun aku yakin tahapannya hanya sampai sini" begitulah kira-kira kata Pak Piaget
Aku coba minta kalian mengingat kejadian ketika di TK yang relate banget sama anak kecil di sekitar kamu, baik itu adik, tetangga, ataupun saudara. Sudah?
Kalau aku pribadi, kejadian yang relate banget sama anak kecil disekitar aku adalah ketika bagi bagi THR di momen lebaran. Dulu, aku berpikiran bahwa ketika diberi oleh om/ tante uang lima ribu yang ada dua, itu lebih banyak daripada satu lembar dua puluh ribu. Dan juga dulu tuh mikirnya warna uang lima puluh ribuan itu kurang menarik warnanya, jadi lebih suka ke uang seribu, lima ribu, atau sepuluh ribu (dulu belum ada dua ribuan yaa)
Selain itu, ketika kumpul dengan teman-teman waktu kecil. Saat ada acara ulang tahun temanku, ibunya temanku menyuguhkan susu coklat yang kemasannya besar. Kemudian dibagi ke gelas-gelas. Kebetulan dirumahnya mungkin tidak ada stok gelas lusinan, alhasil gelas yang ada itu berbeda ukurannya. Saat itu sebelum dituang ke gelas yang berbeda beda, ibunya temanku menuangkannya ke gelas satu (sebagai pengukur), setelah itu baru dibagikan.
Aku yang saat itu disuguhkan pertama untuk mengambil gelas tersebut, mengambil gelas yang ukurannya paling besar. Yang dulu ada dipikiranku adalah semakin besar, semakin banyak, semakin puas minum susu.
Daaann.. hal ini terjadi (lagi) beberapa kali terhadap anak kecil yang aku jumpai ketika dihadapkan pilihan besar dan kecil. Jenisnya beragam, dari mulai es krim, susu, kue, dan lain-lain.
Lalu mengapa ya anak bisa berpikir demikian?
Nah, kita akan membahas tentang perkembangan kognitif manusia. Pembahasan ini adalah pembahasan tentang teori dasar perkembangan yang disampaikan oleh Bapak Jean Piaget, dari Swiss
Sebagai ringkasannya, Pak Piaget ini membagi tahapan perkembangan ini menjadi empat. Tahap Sensori-motorik, Pra operasional, Operasional Konkrit, dan Operasional Formal. Sampai sini, diingat-ingat lagi. apa aja?
Sensori Motorik,