Di pertengahan bulan yang penuh keberkahan ini saya mengisi kegiatan yang positif pastinya, yang tujuannya untuk melipatgandakan pahala dibulan ramadhan ini. Kegiatannya diisi dengan tadarus Al- quran, solat berjamaah di masjid (masih diperbolehkan), dan mengikuti kajian -- kajian online.Â
Namun disela -- sela ibadah itu saya juga pastinya membuka media sosial untuk mengetahui perkembangan berita lingkup nasional, dan kadang saya juga melihat konten -- konten yang lucu untuk menghibur diri sebelum memasuki masa -- masa Ujian Akhir Semester.
Ketika menjelajah di Timeline di Instagram, ada video yang menurut saya cocok untuk dijadikan bahan tulisan di Kompasiana, videonya menggemaskan sekaligus menjadi analisis saya sebagai seorang yang belajar di didalam dunia anak.Â
Video tersebut menunjukan seorang anak dan ayah yang sepertinya sedang ingin memakan es krim. Nampak seorang ayah sedang menggoda anaknya, Masnaka, yang terlihat suka sekali dengan eskrim.Â
Namun, Ayahnya, Baba, mencoba memberikan perjanjian kepada anaknya untuk tidak memakan es krim tersebut, sampai Baba-nya kembali lagi mengambil air. Dan Masnaka berhasil melewati perjanjian yang diberikan oleh Baba-nya.
Dari video tersebut saya mencoba menganalisis tindakan ayahnya terhadap Masnaka. Pembahasan ini lebih tepatnya adalah tentang perkembangan moral pada anak.
Perkembangan Moral
Menurut buku Life-Span karya John W. Santrock, Perkembangan moral pada anak mencakup perkembangan pikiran, perasaan, dan perilaku menurut aturan dan kebiasaan mengenai hal -- hal yang seharusnya dilakukan seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain. Adanya kepatuhan terhadap suatu peraturan sosial menjadikan anak dibentuk karakter moralnya berdasarkan hal tersebut.
Kepatuhan yang dilaksanakan terhadap suatu perjanjian, merupakan salahsatu bentuk pengasahan standar -- standar moral anak mengenai konsep benar-salah, empati, cara meredakan masalah, dan menghindari hukuman.
Pemikiran Moral pada Anak