Mohon tunggu...
Rizqi Fathurrohman
Rizqi Fathurrohman Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar dan Bermain

Belajar dari melihat, mempelajari, dan mencoba. Diri yang memiliki motto hidup "Muda berkarya, tua berjaya, mati masuk surga". Mari berbagi dan berdiskusi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hawa yang Berprofesi Buruh, Hebat dalam Bekerja, Luar Biasa dalam Berkeluarga

1 Mei 2020   03:13 Diperbarui: 1 Mei 2020   03:29 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Hari Buruh!

Bagi sebagian orang, kaum hawa masih dipandang sebagai kaum yang lemah, tidak berani mengambil risiko, dan hanya mengurusi pekerjaan rumah tangga. Pekerjaan yang dilakukan oleh seorang perempuan, khususnya seorang ibu, dilakukan tanpa adanya balasan upah. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk pengabdian dan ketaatannya sebagai seorang istri.

Menurut buku Life-Span karya Jhon W. Santrock memang dalam perkembangan fisik seorang perempuan berbeda dengan kondratnya seorang laki – laki. Tuhan menciptakan laki – laki pada umumnya lebih besar daripada seorang perempuan. Akan tetapi dalam perkembangan kognitif dan perkembangan sosioemosi, wanita juga memiliki hak untuk mendapatkan kesetaraan terhadap laki – laki. Karena kedua hal tersebut tidak dipengaruhi oleh kodrat dari tuhan yang mahakuasa

Perkembangan Kognitif

Tidak ada perbedaan gender dalam perkembangan kognitif ini. Kecerdasan seseorang tidak dapat ditentukan apakah dia seorang perempuan ataupun dia seorang laki – laki. Akan tetapi dalam kemampuan verbal, kaum hawa “menang” dalam hal ini (blakemore, Berenbaum, & liben, 2009). Sedangkan dalam kecerdasan matematika, laki – laki dan perempuan tidak memiliki perbedaan.

Perkembangan sosiemosi

Perbedaan gender yang dapat dilihat secara jelas adalah fisik yang dimiliki oleh laki – laki yang berbeda dengan fisik seorang perempuan. Hal ini yang mendorong lahirnya budaya bahwa laki – laki memiliki kemampuan yang lebih dari seorang perempuan.

Perkembangan gaya dan tuntutan hidup makin berkembang, sehingga perempuan keluar dari kebiasaan budaya pada umumnya, dan bertransformasi dalam pekerjaan – pekerjaan yang dilakukaan oleh laki laki. Salahsatunya profesi buruh.

Pilihan seorang wanita terjun kedunia kerja juga salahsatunya karena faktor ekonomi yang mengharuskan ia untuk menghidupi kebutuhan “dapur”nya. Kemiskinan yang dialami oleh Indonesia pun angkanya semakin meningkat, akibat Pandemi Covid-19 yang mewabah dunia khususnya Indonesia. Semakin mengkhawatirkan bagi kaum buruh, karena pelayangan surat pemutusan hak kerja juga semakin besar kemungkinannya.

Dilansir dari Harian Daring Tempo.co: Menurut prediksi Core, wabah corona itu akan menggerus pertumbuhan ekonomi Indonesia ke kisaran 4-4,5 persen saja. "Pertumbuhan yang rendah akan meningkatkan kembali angka kemiskinan," ujar dia kepada Tempo, Kamis, 19 Maret 2020.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, secara total, penduduk miskin di Indonesia mencapai 24,7 juta jiwa per September 2019. Angka ini merepresentasikan 9,22 persen dari total penduduk di Indonesia.

Selain faktor pemenuhan ekonomi, kaum hawa juga memiliki permasalahan yang muncul dalam dunia kerja. antara lain;

  • Urusan kerja dengan Keluarga

Inilah yang menjadi alasan saya menulis artikel ini dengan judul “HAWA YANG BERPROFESI BURUH, HEBAT DALAM BEKERJA LUARBIASA DALAM BERKELUARGA”. Peran ibu sangat luar biasa sekali. Di samping menghidupi dengan bekerja, ibu juga memiliki memiliki peran sebagai penyedia, pendidik, pengayom bagi anak – anaknya dirumah. Saya tidak bisa membayangkan kalau saya jadi seorang ibu rumah tangga yang juga mengurusi anak – anaknya ketika pulang dari kerja. Begitu lelah dan sabarnya perjuangan seorang ibu. Maka dari itu permasalah dari seorang wanita adalah menyeimbangankan urusan pekerjaan dan urusan keluarga atau rumah tangga

  • Pelecehan seksual

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun