Hai gaes, BAHASA? Bagaimana kalau hidup kita tanapa bahasa astilah itu bukan kehidupan, ya artinya hidup kita sangat sekali dibutuhkan bahasa untuk mengerti mau dan maksud kita. Bahasa sendiri merupakan suatu sarana/ lambang bunyi arbiter yang digunakan anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Tata bahsa tranformsional yaitu perubahan-perubahan dalam bentuk-bentuk linguistik yang mungkin mempertahankan makna yang sama. Tiga aspek teori Chomsky, struktur permukaan (bagian dari suatu kalimat yang dapat dipecah-pecah dan diberi label dengan menggunakan teknik penguraian umum), struktur dalam (makna dasar sebuah struktur) dan peraturan-peraturan transformasional. Manusia memiliki sebuah skema bawaan yang berfungsi sebagai sarana pemprosesan informasi dan  pembentukan struktur-struktur abstrak dalam bahasa yang menjelaskan adanya LAD (perangkat perolehan bahasa) yaitu struktur kognitif yang berfungsi dalam pembelajaran aturan-aturan bahasa. Seperti saat kita membaca buku pasti akan memahami arti dari bahasa yang dimaksud dalam buku tersebut. Jika proses LTM kita berjalan dengan baik dalam memehami arti bahsa buku tersebut kita akan nyaman membaca sesuai dengan genre yang kita baca. Tidak sedikit orang tidak tertarik untuk membaca karena bahasa dalam buku tersebut sulit untuk dimengerti. Jadi, pembenahan yang semestinya yaitu pembaca harus lebih mengasah kembali bahasa yang dikuasainya untuk mempermudah memahami dan ilmu yang didapatkan akan lebih banyak kembali dan dapat disalurkan dengan yang lain. Dan untuk penulis ini menjadi hal sepele yang mempengaruhi tingkat ketertarikan untuk buku/ tulisannya dapat disukai yaitu dengan tidak menaruh kalimat yang berbelit-belit dan sukar untuk dipamahi oleh pembaca. Dalam membaca, pemahaman terjadi hampir seketika bersamaan dengan persepsi visual dan tidak melulu terjadi setelah penyandian STM yang berurutan. Selama membaca kita mengaktifkan serangkaian reaksi asosiatif kaya-makna yang digunakan untuk memahami hal-hal yang sedang diindera. Familiaritas (keterbiasaan) dan konteks memudahkan rekognisi kata serta peningkatan familiaritas dan peningkatan konteks menyebabkan rekognisi yang semakin cepat dan semakin baik.Pemahaman dalam membaca juga menggambarkan proses pemahaman terhadap makna suatu materi tertulis. Oke gaes, semoga ilmu hari bermanfaat untuk kita dan orang lain, Amin. Byee
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H