Langkah 3 Dunia? Mungkin dahimu akan berkerut ketika membaca kalimat tersebut. Sebetulnya itu hanyalah kalimat kiasan saya, yang mengartikan sebuah petualangan yang tak kenal lelah, berkelana ke 3 negara beda benua, dan menikmati indahnya dunia. Wah, ketika mencakup negara beda benua, pastilah kebudayaan, kearifan lokal, bahasa, iklim, cuacanya dan segalanya akan berbeda. Lalu bagaimana mewujudkannya? Menarik sekali pastinya, dan saya akan bercerita mengenai hal ini.
Ini adalah sebuah cerita dari seorang mahasiswa asal Indonesia, yang berhasil menempuh pendidikan di luar negeri. Niat dan semangatnya yang kuat telah mampu membuatnya berhasil meraih apa yang ia inginkan.Namanya Brian Yogie Prasetya, kamu bisa memanggilnya Brian. Pemuda kelahiran Surabaya 23 tahun silam ini, telah berhasil menempuh pendidikan di Belanda, Amerika Serikat dan China. Inilah mengapa saya sebut Langkah 3 Benua. Tiga negara di tiga benua berbeda, dan ketiganya adalah negara yang sangat luar biasa.
Belanda Untuk Langkah Pertama Melihat Dunia!
Keinginan Brian untuk kuliah ke luar negeri sudah menggebu-nggebu sejak masih duduk di kelas 2 SMA. Kala itu dia melihat sebuah brosur tentang tawaran beasiswa kuliah di Belanda, tanpa pikir panjang dia langsung menelpon ke lembaga pendidikan yang menawarkan beasiswa. Apa yang terjadi? Karena Brian masih kelas 2 SMA, maka koordinator lembaga saat itu menyarankan agar Brian menelpon satu tahun lagi setelah lulus SMA. Mendengar hal itu, Brian bukannya patah semangat, namun dia benar-benar mempersiapkannya dengan baik, karena masih ada waktu satu tahun untuk menyiapkan segala sesuatu hal yang dibutuhkan.
Setelah lulus SMA, Brian langsung datang ke lembaga penyedia beasiswa untuk mendaftar kuliah di luar negeri menggunakan beasiswa yang di tawarkan. Brian tidak datang dengan tangan kosong, waktu itu dia sudah berbekal berbagai macam dokumen, seprti rapor, TOEFL, motivation letter, CV, dan lain-lain. Dari sini saja sudah terlihat bahwa dia sangat bersemangat untuk kuliah ke luar negeri, dan tidak menyia-nyiakan waktu.
Awalnya Brian ingin kuliah di University Institute Europe Design (IED) jurusan Product Design di Milan, tapi akhirnya dia memutuskan mengambil jurusan Information Communication and Technology (ICT) di Fontys University of Applied Science di Belanda. Kemudian setelah menunggu beberapa minggu, Brian di terima dan terbanglah dia ke Belanda.
Amerika, Mimpi yang Menjadi Nyata!
Setelah berkuliah di Belanda selama 3 tahun, di tahun ke-3 tersebut Brian mencoba mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika yang si selenggarakan pihak kampusnya. Bebekal motivation letter serta transkip nilai perkuliahan, Brian mendaftar ke 3 universitas di Amerika yang bekerjasama dengan universitasnya di Belanda. Akhirnya setelah beberapa bulan, Brian di terima di University of Central Oklahoma. Program ini tidak dipungut biaya, dan berlangsung selama enam bulan. Wow sekali bukan?
Selama kurun waktu tersebut Brian menyempatkan untuk berkeliling dan mengunjungi kota-kota besar di Amerika, seperti New York, Chicago, San Francisco, dan banyak lagi.Tentunya dalam langkah kedua ini menjadi sebuah cerita yang semakin melengkapi catatan hidupnya.
China dan Kekuatan Ekonominya!
Selama di Amerika, pikiran Brian menjadi semakin berkembang, ia memutuskan untuk mengunjungi dunia di belahan lain bumi. Pada waktu itu, Brian kemudian berpikir tentang China. Kenapa? Karena saat itu China sangat maju dalam bidang ekonominya, bahkan sampai saat ini China mampu bersaing di pringkat atas dunia. Karena itu untuk S2, Brian memutuskan mengambilnya di Peking University HSBC Bussiness School yang ternyata universitas ini menjadi universitas terbaik pringkat ke-1 di China, peringkat ke-4 di Asia, dan peringkat ke-46 di dunia. Brian mengambil jurusan manajemen di Peking University, karena dia benar-benar tertarik mengenai perkembangan dunia bisnis di China.
Sampai saat ini Brian masih menyelesaikan kuliahnya, dan sebentar lagi akan selesai. Selama menjalani perkuliahan di luar negeri, dia telah berkeliling ke banyak negara baik di Eropa, Asia, ataupun Amerika, dan benar-benar menikmati dunianya.
Nah, itu tadi cerita yang begitu menginspirasi dari seorang Brian Yogi Prasetya. Pemuda yang masih berusia 23 tahun tapi telah melihat luasnya dunia. Kalau kamu ingin seperti Brian, tentunya kamu harus belajar yang giat, bersemangat, kukuhkan niatmu, dan tentunya terus dan terus mencoba. Buatlah perbaikan terus-menerus dan tentunya hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.
Cara paling mudah yang bisa kamu lakukan saat ini adalah mencari berbagai macam informasi tentang dunia perkuliahan di luar negeri. Kamu bisa mencarinya di berbagai media online yang saat ini sudah semakin canggih. Kemudian, ketika infoprmasi sudah di tangan, kamu tinggal mewujudkan informasi tersebut menjadi kenyataan dengan berbagai macam trik rahasia. Cerita ini saya tulis berdasarkan hasil wawancara dengan Brian Yogi Prasetya. Berbagai tips, trik dan cara untuk kuliah ke luar negeri seperti yang dimiliki oleh Brian Yogi Prasetya bisa didapatkan di DVD “Jurus Kuliah ke Luar Negeri” (JKLN).
sumber: www.berkuliah.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H