Mohon tunggu...
Rizqi Akbar
Rizqi Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka dengan dunia gadget, perfilman, videografi dan videoediting.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Samsung S24 FE: Ketika Flagship Tidak Harus Mahal

3 November 2024   18:30 Diperbarui: 3 November 2024   18:32 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.kalvo.com/samsung-galaxy-s24-fe-126218.html#overview

Di tengah persaingan smartphone yang semakin ketat, Samsung kembali menghadirkan seri Fan Edition (FE) mereka dengan Samsung Galaxy S24 FE. Strategi ini menarik untuk dianalisis, karena menunjukkan bagaimana Samsung berusaha menjembatani kesenjangan antara pengguna yang menginginkan pengalaman flagship namun terkendala budget.

Strategi Cerdas atau Sekadar Pengisi Celah?

Dengan selisih harga 3 juta rupiah dari S24 reguler, S24 FE menawarkan proposisi nilai yang menarik. Samsung tampaknya memahami bahwa tidak semua konsumen membutuhkan fitur flagship terbaik, tetapi tetap menginginkan performa dan pengalaman premium. Pendekatan ini cerdas, namun juga berisiko menciptakan kanibalisasi terhadap lini produk mereka sendiri.

Kompromi yang Terukur

Yang menarik dari S24 FE adalah bagaimana Samsung memilih area untuk berkompromi. Penggunaan chipset Exynos 2400E yang "dikecilkan" namun tetap mampu memberikan performa gaming yang kompetitif menunjukkan keseimbangan yang baik antara penghematan biaya dan mempertahankan pengalaman pengguna. Bezel yang lebih tebal mungkin mengganggu secara estetika, tetapi tidak mengurangi fungsionalitas perangkat.

Prioritas yang Tepat

Samsung tampak memahami prioritas target market mereka dengan baik:

1. Mempertahankan fitur premium seperti IP68 dan Gorilla Glass Victus Plus

2. Menyertakan kemampuan kamera yang komprehensif dengan setup triple camera

3. Mengintegrasikan fitur AI terkini yang menjadi tren

4. Memberikan layar berkualitas tinggi dengan refresh rate 120Hz

Titik Kritis yang Perlu Diperhatikan

Meski demikian, beberapa keputusan Samsung patut dipertanyakan, seperti:

- Tidak menyertakan charger dalam box padahal ini adalah device "ekonomis"

- Baterai 4700mAh dengan charging 25W terasa kurang kompetitif di 2024

- Penggunaan Exynos vs Snapdragon masih menjadi perdebatan

Implikasi bagi Industri Smartphone

S24 FE mencerminkan tren yang lebih besar dalam industri smartphone: konsumen semakin cerdas dan tidak selalu mengejar spesifikasi tertinggi. Mereka mencari value proposition yang masuk akal, dan pembuat smartphone harus beradaptasi dengan preferensi ini.

Kesimpulan

Samsung Galaxy S24 FE adalah contoh menarik dari bagaimana sebuah brand premium dapat menjangkau segmen pasar yang lebih luas tanpa mengorbankan identitas mereka. Meski memiliki beberapa kompromi, device ini menunjukkan pemahaman yang baik tentang apa yang benar-benar penting bagi konsumen target mereka. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun