Dan inilah doa utama dari Sang Alchemist :
"Tuhan terima kasih, karena Kau telah berikan alam semesta raya yang sempurna beserta Hukumnya yang sempurna, tetap, dan mengikat. Karena itulah aku dapat berkreasi untuk menentukan hidupku sendiri, sebagai Creator kecil". "Tuhan terima kasih, karena Kau berikan kesempatan istimewa kepadaku, yaitu mengalami kelahiran dan kehidupan di dunia ini".
Pertanyaannya, siap tidak kita bergaya hidup sebagai Sang Alchemist ? Percaya bahwa semua hal dapat dicapai cukup dengan mentaati hukum Universe (The Alchemy of The Universe).
Atau, kita masih senang berdoa, dengan harapan mendapat pengecualian dari Tuhan ? Siapa tahu Tuhan berbelas kasih terhadap kita.
Sang Alchemist sejati hanya memiliki 2 doa :
"Tuhan terima kasih, karena Kau telah berikan alam semesta raya yang sempurna beserta Hukumnya yang sempurna, tetap, dan mengikat. Karena itulah aku dapat berkreasi untuk menentukan hidupku sendiri, sebagai Creator kecil". "Tuhan terima kasih, karena Kau berikan kesempatan istimewa kepadaku, yaitu mengalami kelahiran dan kehidupan di dunia ini".
Ketika kita sudah menetapkan diri menjadi Sang Alchemist, maka hidup menjadi sangat sederhana. Babak baru pembelajaran akan dimulai.
Sang Alchemist selalu berpikir tentang "pembuktian Terbalik" Apapun yang dialaminya pada hari ini, ia selalu berkata : "Hmmm pikiranku yang manakah yang membuat peristiwa ini terjadi ?"
Dia tidak pernah menyalahkan orang lain, lingkungan, situasi, kondisi, apalagi Tuhan
Perlahan tapi pasti, Sang Alchemist akan memecahkan salah satu misteri yang paling besar, yaitu hukum tentang pikiran.
Thanks Tuhan, telah Kau ijinkan aku untuk turun ke dunia ini dan menjalani hidup sbg manusia ! Kehidupan adalah sekolah yg teramat indah.Â