Dalam diam ku terbayang
Di kala sepi ku teringat
Kisah lama persahabatan yang kini yang
Dilanda gerimis awal tahun
Takkan cukup untuk sehari semalam menceritakannya
Teriakku sambil menggenggam ponsel di tangan
Sesali akan tragedi di malam itu
Mungkinkah pisang berbuah kembali
Bermula asal senda gurau tak niat menyakitkan
Namun apalah daya sekerat api yang ku genggam
Terlempar dan terluka pada pada kaki yang tak mengusik
Sembari merenung dan seraya sukma termenung tak bergeming
Ku Deng Ical sendu lagu beserta nada suaranya yang tertatih-tatih
Merintih... Bukan karena tersulut api, namun tabiat malaikat sucinya kini coba sakiti
Apakah sebab bunga indah berseri yang kini berpindah tangan?
Ataukah harinya yang semakin lama semakin tandus?
Pada siapakah ia akan mengadu?
Yang kini ku sebut dialog delusi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H