Mohon tunggu...
Rizqi Agustian
Rizqi Agustian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang santri

Pencari mutiara ilmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dialog Delusi

9 Januari 2023   14:29 Diperbarui: 9 Januari 2023   14:32 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam diam ku terbayang
Di kala sepi ku teringat
Kisah lama persahabatan yang kini yang
Dilanda gerimis awal tahun

Takkan cukup untuk sehari semalam menceritakannya
Teriakku sambil menggenggam ponsel di tangan
Sesali akan tragedi di malam itu
Mungkinkah pisang berbuah kembali

Bermula asal senda gurau tak niat menyakitkan
Namun apalah daya sekerat api yang ku genggam
Terlempar dan terluka pada pada kaki yang tak mengusik
Sembari merenung dan seraya sukma termenung tak bergeming

Ku Deng Ical sendu lagu beserta nada suaranya yang tertatih-tatih
Merintih... Bukan karena tersulut api, namun tabiat malaikat sucinya kini coba sakiti
Apakah sebab bunga indah berseri yang kini berpindah tangan?
Ataukah harinya yang semakin lama semakin tandus?

Pada siapakah ia akan mengadu?
Yang kini ku sebut dialog delusi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun