Mohon tunggu...
rizqi akmaliya
rizqi akmaliya Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

hobi melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Benda Peninggalan Kerajaan Kutai, Tenun Ulap Doyo

18 Mei 2023   15:13 Diperbarui: 18 Mei 2023   15:15 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Museum Mulawarman

Pulau kalimantan memiliki banyak kebudayaan, kearifan lokal yang unik membuat saya sebagai penulis ingin menjelajahi budaya kearifan lokal di pulau ini. Saya dan teman-teman saya mengunjungi tempat bersejarah dipulau kalimantan timur, kami berkunjung ke museum mulawarman untuk melihat sejarah kerajaan kutai, lalu saya tertarik dengan salah satu barang peninggalan disana yaitu alat untuk membuat kain tenun, namanya adalah tenun ulap doyo, dalam bahasa dayak 'ulap' artinya adalah kain panjang dan doyo adalah tumbuhan yang banyak hidup di pendalaman kalimantan, tumbuhan doyo ini adalah tumbuhan keluarga (Cucurligo sp) tanaman yang sejenis dengan pandan, memiliki bentuk yang hampir mirip dengan rumput. 

Alat yang digunakan untuk membuat tenun ini berbahan dasar kayu, cara menggunakannya dengan cara ditompangkan atau dipangku dan kedua kakinya diselonjorkan di lantai.

Proses pembuatan tenun diawali dengan merendam daun hingga dagingnya hancur atau lembek lalu diambil seratnya, setelah direndam akan diambil seratnya dengan cara di kerik menggunakan pisau bambu, agar serat benang daun doyo tidak kusut biasanya dilakukan disungai air yang mengalir. Setelah serat di kerik lalu akan dikeringkan atau dijemur, warna serat bergantung kepada air yang digunakan, warna asli dari benang ini adalah warna putih, jika menggunakan air yang berwarna coklat maka hasil dari benang berwarna krem. setelah mengering serat dari daun doyo ini sudah bisa dijadikan segulung benang yang sudah siap untuk di tenun. Agar lebih menarik biasanya benang dari serat daun doyo ini akan di beri warna dengan cara menyelup benang ke pewarna danditunggu hingga warnanya menyatu dengan benangnya. Akhirnya benang siap untuk ditenun.

Kain tenun ulap doyo memiliki banyak motif, dari berbagai sumber saya akan menjelaskan beberapa motif yang ada pada kain tenun ulap doyo

1. Motif kinas atau ikan motif ini mempunyai makna sebagai peringatan atau nasehat dari nenek moyang kepada generasi seterusnya

2. Motif timang atau harimau mempunyai makna sebuah keperkasaan atau kegagahan sebuah pria

3. Motif upak tolang atau kulit bambu melambangkan kesuburan

4 Motif titik-titik hujan mempunyai makna sebagai tanda kesuburan lingkungan di wilayah pengrajin kain ini

5. Motif Kelelemang atau Kupu-kupu mempunyai makna sebagai harapan masyarakat untuk kesuburan wilayahnya

Tidak hanya motif saja yang memiliki makna warna dari kain juga memiliki berbagai macam makna, beberapa warna memiliki simbol tersendiri, dan salah satunya adalah warna hitam memiliki simbol untuk menolak roh jahat

Kain ini dibuat sebagai kepercayaan masyarakat dayak sebagai salah satu wujud ekpresi mereka, kain ini bisa dipakai diberbagai kalangan, wanita dan laki-laki bebas memakainya, kain ini sudah ada sejak berabad-abad lalu, masyarakat memakai kain ini untuk sehari-hari dan saat diadakan upacara adat, kain berwarna hitam untuk dikenakan sehari-hari dan kain berwarna warni dipakai jika ada perayaan upacara adat,kain ini bisa dipakai untuk membuat baju, tas, celana dan masih banyak lagi.

Sebagai penerus bangsa saya mengajak teman-teman untuk terus melestarikan kearifan lokal yang ada didaerah indonesia, kita bisa menggunakan produk-produk lokal untuk berfashion, salah satunya adalah menggunakan produk tas dari bahan tenun ulap doyo.

Saya sebagai penulis mengucapkan terimakasih karena telah membaca tulisan saya, semoga apa yang saya tulis bisa bermanfaat bagi yang membacanya, dan mohon maafkan jika masih banyak kekurangan didalam tulisan saya, terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun