Melansir dari badami.bandung.go.id, istilah kembang bermula dari saran petinggi perkebunan kina di Bandung bernama Meneer Schenk.
Saat itu Schenk kenal dekat dengan panitia menyarankan agar menyediakan wanita Indo - Belanda cantik, untuk menghibur anggota Pengurus Besar Perkumpulan Pengusaha Perkebunan Gula (Bestuur van de Vereninging van Suikerplanters) dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Tujuannya agar para tamu undangan merasa senang, dan terkesan dengan keadaan di wilayah Bandung yang memang sudah menjadi primadona.
Pada saat kongresnya selesai dan berakhir dengan sukses, para peserta langsung berucap dalam bahasa Belanda "De Bloem der Indische Bergsteden" yang berarti "Bunganya kota di pegunungan Hindia Belanda".
Setelah pertemuan ini "Bunga" dari Bandung semakin terkenal ke berbagai penjuru daerah hingga akhirnya Bandung dikenal sebagai kota Kembang.
3. Bandung Lautan Api
Melalui lagu Halo-Halo Bandung, peristiwa bandung Lautan Api akan selalu dikenang oleh masyarakat Indonesia.
Peristiwa pembumihangusan pada 24 Maret 1946 menjadi bukti perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.
Peristiwa heroik ini bermula pasukan sekutu kembali ke Indonesia. Terjadi berbagai pertempuaran dan bentrokan bersenjata untuk mengusir sekutu dari wilayah Bandung.
Pada malam 21 Oktober 1945, TKR bersama pejuang lainnya menyerang markas markas pasukan Inggris, termasuk Hotel Savoy Homann dan Preanger.
Tiga hari kemudian warga Bandung mendapatkan ultimatum untuk mengosongkan Bandung.