Mohon tunggu...
Rizqi ReloPrayogi
Rizqi ReloPrayogi Mohon Tunggu... Buruh - Akun

Barakallah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Yunani

1 November 2019   07:11 Diperbarui: 1 November 2019   07:14 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.Filsafat Yunani

A. Yunani Kuno
Pada abad 6 SM, masyarakat Yunani mempercayai segala sesuatu harus diterima sebagai suatu kebenaran yang bersumber pada mitos atau legenda. Setelah abad ke 6 SM muncul tokoh yang menentang adanya mitos, mereka menanyakan asal muasal alam semesta ini dengan jawaban yang dapat diterima akal (masuk akal)

a. Faktor lahirnya filsafat yunani :
-Bangsa Yunani kaya akan mitos dan mitos itu sendiri dipercayai sebagai awal untuk mengetahui sesuatu
-Karya sastra yunani yang dianggap sebagai pendukung lahirnya filsafat Yunani seperti karya Homerus yang bercerita tentang pendidikan
-Pengaruh ilmu pengetahuan dari Babylonia (Mesir) yang kemudian dikembangkan oleh kemampuan masyarakat

b. Tokoh Yunani Kuno
1.Thales (625-545 SM)
Thales adalah salah satu dari 7 orang bijaksana, kemudian aristoteles memberi gelar kepadanya The Father of Philosophy. Thales mengembangkan filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan asal mula, sifat dasar, dan struktur pemvangun alam semesta. Menurutnya, semua berasal dari air sebagai materi dasar. Pada saat itu ia mempelajari tentang magnetisme dan listrik yang merupakan pokok fisika, ia juga mengemukakan pendapat bahwa bulan memantulkan cahaya dari matahari.

2.Anaximandros (640-546 SM)
Merupakan orang pertama yang membuat peta bumi. Pemikiranya dalam memberikan pendapat tentanv asas pertama alam semesta (arche). Pendapat lainya adalah bumi seperti silinder, dengan lebar 3 kali lebih besar daripada tingginya, bumi tidak bersandar pada sesuatu namun tidak pernah jatuh, karna bumi terletak pada pusat jagad raya.

3.Phytagoras (573-497 SM)
Berpendapat bahwa semua benda adalah bilangan dan segala gejala alam merupakan pengungkapan indrawi dari perbandingan matematis.

4.Xenophanes (570-480 SM)
Memiliki 3 pemikiran :
a.Pengetahuan
Manusia tidak dapat memiliki pengetahuan yang mutlak, namun harus mencari pengetahuan meski berupa kemungkinan.

b.Tentang satu yang meliputi semua
Pemikiran ini tidak diciptakan dan tidak memiliki akhiran

c.Alam Semesta
Matahari bergerak lurus dan setiap pagi muncul matahari baru

5.Heraclitus (535-475 SM)
Memiliki pemikiran bahwa siisi gelap bukan karna pemikiran orang itu sendiri. Ada api untuk mengubah sesuatu dengan panasnya, lalu harmoni untuk menyatukan dua hal yang berbeda, kemudian ada sungai yang hanya turun sekali dan tidak turun disungai yang sama

6.Parmenides (540-475 SM)
Memiliki pendapat bahwa tidak ada kebenaran yang dapat disangkal

7.Empedocles
Ia terpengaruh oleh ajaran kaum pythagorean parmenides dan aliran keagamaan refisme. Pandai dalam bidang kesehatan, politik, dan pemikir. Ia juga penyair retorika. Memiliki pemikiran yang sama dengan Pamenides bahwa alam semesta tidak diciptakan secara baru

8.Anaxagoras (499-420 SM)
Lahir di Klazomenai Jonia. Pendapatnya, realitas tidaklah satu melainkan terbagi menjadi beberapa unsur

9.Democritos (460-370 SM)
Lahir di kota Abdera, Yunani Utara. Pemikiranya sama dengan Anaxagoras

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun