Mohon tunggu...
Rizqa Nurrahma Angginastiti
Rizqa Nurrahma Angginastiti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi Ramah Lingkungan Pada Rekam Jejak Industri Untuk Mewujudkan SDGs

16 Desember 2023   10:08 Diperbarui: 16 Desember 2023   10:12 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring berjalannya zaman, teknologi semakin canggih terutama di bidang industri. Industri telah mengalami revolusi pertamanya di abad ke-18 hingga kini hampir mengakhiri era revolusinya yang keempat, sebelum menuju ke era baru Society 5.0. Berbagai macam terobosan teknologi terbaru telah diciptakan dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, salah satunya seperti teknologi yang ramah lingkungan. Teknologi ini dikenal sebagai Green Technology.

Green Technology merupakan penemuan dan penerapan teknologi baru yang mengarah pada pencegahan/pengurangan dampak lingkungan, kesehatan, dan keselamatan terhadap sumbernya. Tidak hanya menjadi solusi untuk mengatasi tantangan lingkungan, Green Technology juga menjadi pilar utama dalam membentuk perubahan positif di era industri modern yang akan memandu kita menuju masa depan yang berkelanjutan dan inklusif. Namun, apa saja langkah-langkah konkret industri dalam mengadopsi Green Technology sebagai solusi tantangan global? Berikut jawabannya.

Inovasi Green Technology Dalam Pengelolaan Air

Industri yang mendapatkan izin lingkungan, diwajibkan untuk memantau limbah yang dibuang ke air. Di era ini, berbagai kemajuan teknologi telah diciptakan untuk mempermudah pengelolaan limbah. Salah satunya seperti penggunaan IoT sebagai pemantau kualitas air otomatis. Dengan inovasi ini kualitas air dapat dipantau dan dikelola dengan lebih efisien. Meskipun memiliki biaya awal yang cukup mahal, tetapi dalam penggunaan jangka panjang, pemantauan air dengan IoT ini tergolong hemat. Sistem berbasis cloud juga menyediakan solusi pemantauan yang responsif dan ekonomis.

Transformasi Energi ke Arah Bersih dan Terbarukan

Indonesia mendukung adanya upaya global untuk memaksimalkan penggunaan energi ramah lingkungan dalam menghadapi transisi energi menuju energi hijau. Munculnya B-30, B-100, D-100 hingga bioavtur menjadi langkah yang diambil untuk dilakukannya transisi energi menuju energi hijau. Tak hanya itu, penggunaan teknologi ramah lingkungan untuk sektor industri juga di gencarkan. Sektor industri menjadi salah satu dari tiga besar penyumbang gas rumah kaca, sehingga diperlukan tindakan untuk pembangunan industri yang lebih hijau. Pemerintah telah berkomitmen untuk terus meningkatkan pembangunan infrastruktur, khususnya dalam penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap (PLTS Atap). Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi penurunan emisi gas rumah kaca hinga 4,58 ton CO2e di tahun 2025.

Teknologi Hijau: Fondasi Inovasi dan Infrastruktur Berkelanjutan

Menurut Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), populasi penduduk di perkotaan terus mengalami peningkatan. Di tahun 2020 jumlah penduduk kota mencapai 56,4 persen yang kemudian diperkirakan akan meningkat hingga 72,8 persen di tahun 2045. Peningkatan jumlah penduduk perkotaan yang diakibatkan oleh urbanisasi ini menimbulkan permasalahan-permasalahan seperti hunian padat, kawasan kumuh, penyediaan air minum, dan kemcetan. Hal ini kemudian dapat menjadi fondasi perlunya pendekatan Pembangunan yang berkelanjutan, smart, dan inovatif. Salah satu penerapan green technology yang dilakukan adalah dengan mengaplikasikan Aspal Buton (Asbuton). Aspal ini dibuat dengan mengganti aspal minyak menjadi sumber daya alam.

Dengan adanya terobosan Green Technology, industri tidak hanya sekedar mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutkan dan ramah lingkungan. Dengan demikian, penerapan Green Technology tidak hanya mencerminkan kecerdasan teknologi, tetapi juga tanggung jawab keberlanjutan planet ini.

Penulis: Rizqa Nurrahma Angginastiti, Teknik Industri Universitas Airlangga

Sumber:

Clean Technology for the Manufacture of Speciality Chemicals. (2007). United Kingdom: Royal Society of Chemistry.

Infrastruktur Hijau untuk Kota-Kota Masa Depan - BPIW. (2020, October 23). https://bpiw.pu.go.id/article/detail/infrastruktur-hijau-untuk-kota-kota-masa-depan

Limansito, H. (2021, December 1). Transisi Energi Melalui Penggunaan Teknologi Hijau yang Ramah Lingkungan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. https://ekon.go.id/publikasi/detail/3501/transisi-energi-melalui-penggunaan-teknologi-hijau-yang-ramah-lingkungan

Nabhani, U. Y. (2023, December 15). Meningkatkan pemantauan kualitas air: Peran penting sensor jarak jauh. Ganeca Environmental Services. https://gesi.co.id/meningkatkan-pemantauan-kualitas-air-peran-penting-sensor-jarak-jauh/

Nurfitriyani, A. (2022, February 17). Pengembangan Industri Hijau Lewat Percepatan Transisi ke Energi Bersih dan Digitalisasi Pengelolaan. Warta Ekonomi. https://wartaekonomi.co.id/read393960/pengembangan-industri-hijau-lewat-percepatan-transisi-ke-energi-bersih-dan-digitalisasi-pengelolaan?page=1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun